
Pantau - Lembaga Survei KedaiKOPI merilis hasil survei bertajuk "Pola Penggunaan Produk Investasi" pada Selasa (11/3/2025).
Survei tersebut menunjukkan bahwa 62,3 persen responden percaya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dapat mengelola investasi secara transparan.
Kepercayaan itu didasarkan pada sejumlah faktor, seperti kinerja pemerintah (27,2 persen), pengawasan yang lebih baik (19,4 persen), dan profesionalisme pengelola (10 persen).
Meski demikian, masih ada 37,7 persen responden yang meragukan transparansi Danantara, terutama karena kekhawatiran akan korupsi dan minimnya sosialisasi regulasi.
Baca Juga: Danantara Ditugaskan Evaluasi Hilirisasi untuk Maksimalkan Investasi
"Survei kami menunjukkan bahwa mayoritas publik percaya Danantara, tetapi ada juga yang masih ragu karena kurangnya edukasi mengenai regulasi investasi," ujar Direktur Riset dan Komunikasi KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo.
Selain menyoroti kepercayaan terhadap Danantara, survei ini juga mengungkap tren investasi masyarakat. Emas perhiasan menjadi instrumen paling diminati (49,9 persen), disusul saham (38,4 persen), reksa dana (36,6 persen), dan emas batangan (35,6 persen). Properti dipilih 28,9 persen responden, sedangkan cryptocurrency hanya 22,1 persen.
"Mayoritas masyarakat memilih investasi berisiko rendah seperti emas dan reksa dana. Hanya 17 persen yang berani mengambil risiko tinggi," kata Ibnu.
Survei juga mencatat bahwa 26,8 persen responden belum berinvestasi, dengan alasan utama keterbatasan dana (62,2 persen) dan kurangnya pengetahuan (22,6 persen).
Baca Juga: Danantara Kaji Peluang Investasi di Sektor Hilirisasi dan Data Center
Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, 60 persen responden mengutamakan menabung dan investasi, sementara 47,1 persen yakin investasi dapat meningkatkan penghasilan.
Selain itu, 85,7 persen menilai investasi penting untuk rencana jangka panjang, terutama sebagai jaminan masa tua (75,6 persen).
Ibnu menegaskan bahwa transparansi menjadi kunci utama dalam meningkatkan kepercayaan publik terhadap Danantara.
"Jika pengelolaan investasi dilakukan secara terbuka dan akuntabel, kepercayaan masyarakat akan semakin kuat," tutupnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas