billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Trump Umumkan Tarif Impor Baru hingga 34 Persen, Berlaku 5 April

Oleh Ricky Setiawan
SHARE   :

Trump Umumkan Tarif Impor Baru hingga 34 Persen, Berlaku 5 April
Foto: Kebijakan tarif baru AS diprediksi picu gejolak ekonomi global dan perang dagang

Pantau - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif impor baru yang akan mulai diberlakukan pada Sabtu (5/4/2025), dengan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua barang yang masuk ke Amerika Serikat.

Trump menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan langkah bersejarah dalam sejarah Amerika dan bagian dari strategi "tarif timbal balik" terhadap negara-negara mitra dagang yang dianggap merugikan ekonomi AS.

"Saya akan menandatangani Perintah Eksekutif bersejarah yang memberlakukan tarif timbal balik pada negara-negara di seluruh dunia. Timbal balik berarti mereka melakukannya kepada kita, dan kita melakukannya kepada mereka," ujar Trump dalam pidatonya.

Tarif dasar 10 persen akan mulai berlaku pada pukul 12:01 dini hari waktu setempat, sementara tarif yang lebih tinggi terhadap beberapa negara akan diberlakukan mulai 9 April 2025.

Tiongkok, India, dan Jepang Kena Tarif Tambahan, Pasar Keuangan Terpukul

Barang-barang impor dari Tiongkok akan dikenakan tarif tambahan sebesar 34 persen, naik dari tarif sebelumnya yang sebesar 20 persen.

India akan dikenakan tarif sebesar 26 persen, sementara Jepang dikenakan tarif 24 persen.

Impor dari Uni Eropa juga tidak luput, dengan tarif baru sebesar 20 persen.

Gedung Putih menyebut bahwa tarif lebih tinggi akan dikenakan kepada sekitar 60 negara yang dianggap sebagai "pelanggar terburuk".

Pejabat Gedung Putih menyampaikan bahwa kebijakan ini diberlakukan dalam rangka menghadapi "darurat nasional" akibat defisit perdagangan yang membahayakan keamanan nasional.

Trump juga menyatakan bahwa langkah ini akan mendorong pertumbuhan lapangan kerja dalam sektor manufaktur domestik.

Namun, kebijakan ini langsung memicu kekhawatiran global.

Indeks saham AS anjlok setelah pengumuman tersebut, dengan pasar kehilangan hampir US$ 5 triliun nilai sejak Februari.

Ekonom internasional memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global, memicu inflasi, dan meningkatkan risiko resesi.

Kenaikan tarif diperkirakan akan membuat harga barang konsumsi seperti sepeda dan anggur melonjak, membebani keluarga-keluarga di Amerika Serikat.

Kanada dan Meksiko, dua mitra dagang utama AS, tidak termasuk dalam daftar negara yang terkena tarif tambahan kali ini, meski keduanya telah lebih dahulu dikenakan tarif sebesar 25 persen.

Penulis :
Ricky Setiawan
Editor :
Ricky Setiawan