
Pantau - Kinerja yang baik selama kuartal IV-2024 membuat emiten PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) berhasil mempertajam rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah. Angkanya mencapai Rp205,1 miliar.
Tak tanggung-tanggung, laba bersih tersebut meningkat sebesar 103,6 persen secara tahunan (YoY). Ini melampaui target (revisi) tahun ini yang dipatok sebesar 102,7 persen.
“SUNI berhasil melanjutkan peningkatan kinerja yang signifikan pada kuartal IV-2024 sebagai hasil dari implementasi langkah-langkah strategis perseroan di tahun ini,” kata Direktur Utama PT Sunindo Pratama Tbk, Willy Johan Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Pada semester II, SUNI telah merevisi target pencapaian di tahun 2024. Sebab, pencapaian laba pada semester I 2024 telah melampaui target awal tahunan.
Baca juga: SF Sekuritas Teropong ‘Capital Gain’ Saham SUNI Sebesar 54,8 Persen
Pendapatan Usaha Tembus Rp1 Triliun
SUNI berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,047 triliun pada kuartal IV-2024. Angka ini meningkat 37,3 persen yoy dibandingkan periode sama di 2023 dan telah mencapai target pendapatan perseroan tahun tersebut sebesar 105,3 persen.
Peningkatan pendapatan usaha itu seiring dengan pertumbuhan volume penjualan OCTG tubing dan casing. Masing-masing tumbuh sebesar 40,2 persen yoy dan 21,4 persen yoy.
Pertumbuhan laba bersih mendongkrak ekuitas SUNI sebesar 33,0 persen menjadi Rp782,5 miliar dibandingkan periode kuartal IV-2023. Peningkatan ekuitas itu sudah termasuk pembagian dividen sebesar Rp11 miliar sesuai dengan keputusan RUPST pada 12 Juni 2024.
Perseroan juga berhasil menjaga rasio-rasio keuangan sesuai ketentuan kredit. Salah satunya Debt to Equity Ratio (DER) yang bertengger di level 0,4 kali. Posisi ini jauh di bawah ketentuan kredit, yaitu maksimal 2,5 kali.
Baca juga: Lanjutkan Tren Positif, Laba Bersih SUNI Naik 129 Persen di Kuartal III 2024
Pada kuartal IV-2024, SUNI berhasil mendapatkan arus kas positif dari aktivitas operasional sebesar Rp269,5 miliar. Posisi ini meningkat sebesar1008,4 persen yoy.
Peningkatan arus kas operasional yang signifikan ini sejalan peningkatan laba perseroan.
Investasi Pembangunan Pabrik
Perseroan juga melakukan investasi sebesar Rp200,7 miliar untuk pembelian mesin dan pembangunan pabrik. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 68,8 persen yoy dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp118,9miliar.
Itu dipicu peningkatan kegiatan pembangunan pabrik ke-2 perseroan di Batam untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Baca juga: Produksi Minyak Digenjot 1 Juta Barel, Saham SUNI Janjikan Cuan 34 Persen
Dari aktivitas pendanaan, arus kas bersih mengalami penurunan sebesar 86,7 persen yoy terutama disebabkan penerimaan dana IPO pada 2023.
Setelah perseroan mencetak rekor laba tertinggi di kuartal III-2024, Willy menjelaskan, perseroan melanjutkan tren posisitif tersebut dengan membukukan laba bersih yang cukup signifikan pada kuartal IV-2024.
Perseroan juga telah melakukan revisi atas target tahunannyadengan karena kinerja yang baik selama semester I 2024.
‘Captive Market’ Jamin Kelangsungan Usaha
Potensi captive market Indonesia untuk produk seamless pipes/OCTG tubing dan keberhasilan perseroan memenangkan tender-tender yang signifikan diyakini memberikan peluang untuk dapat meningkatkan kinerja dan menjamin keberlangsungan usaha ke depan.
Baca juga: Emiten Sunindo Pratama Bidik Pendapatan 2025 Sebesar Rp1,25 Triliun
“Kami sangat mensyukuri hasil yang telah didapat oleh perseroan selama tahun 2024 ini. Pada tahun 2024 ini Perseroan telah mencatatkan rekor laba dan penjualan sepanjang sejarah, tentunya ini berkat penerapan strategi bisnis yang tepat serta kerja keras dari semua lini di dalam perseroan,” kata Willy.
Genjot Kapasitas Produksi
Namun, lanjut dia, hasil yang baik tersebut tentunya tidak membuat SUNI berhenti untuk terus meningkatkan kinerja. Saat ini perseroan masih terus berfokus pada peningkatan kapasitas produksi in-house dari entitas anak perseroan, PT Rainbow Tubular Manufacture (RTM).
“Fasilitas plant 2 RTM ini ditargetkan untuk dapatberoperasi pada tahun 2026. Peningkatan kapasitas produksi tersebutdiharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja operasional dankeuangan Perseroan ke depan serta menjamin dan ketersediaan OCTGtubing secara nasional,” papar dia.
Direktur Operasional SUNI, Bambang Prihandono mengatakan, perseroan terus berusaha meningkatkan efisiensi operasional baik dalam proses produksi maupun supply chain management. Hal ini sangat diperlukan dengan semakin meningkatnya volume produksi dan penjualan perseroan.
Baca juga: Laba Bersih SUNI Tumbuh 177,2 Persen, Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Selain itu, perseroan mulai mempersiapkan tim operasional yang diperlukan berkaitan dengan pembangunan dan operasional plant 2 RTM nantinya. Pada tahun ini, perseroan telah menyelesaikan pendirian workshop untuk produk wellhead dan x’mas tree sebagai langkah lanjutan pembentukan joint venture bersama Jiangsu Jinshi Machinery Group (JMP), PT Petro Sinergy Manufacturing (PSM).
Saat ini, PSM tengah mengurus perizinan dan sertifikasi yang diperlukan agar dapat segera beroperasi secara komersial. PSM akan menjadi strategic asset kedua bagi Perseroan untuk menghasilkan wellhead dan x’mas tree yang memenuhi TKDN dan berstandar internasional dengan harga yang kompetitif.
“Saat inisertifikasi API telah didapatkan oleh Perseroan, selain itu PSM jugasedang mengurus sertfikasi TKDN, sehingga PSM dapat segera beroperasidan berkontribusi pada kinerja SUNI,” tambah Bambang.
Target Keuangan Direvisi Naik
Direktur Keuangan PT Sunindo Pratama Tbk, Freddy Soejandy menambahkan, perseroan telah merevisi beberapa target keuangan perseroan karena pencapaian yang sangat baik pada 2024. Pencapaian perseroan telah melampaui target awal laba bersih tahun tersebut. Belum lagi, pada kuartal IV-2024, perseroan telah mencapai revisi target tersebut.
Perseroan pada tahun ini telah mengeluarkan capital expenditure (capex) sebesar Rp200,7 miliar ini untuk pembangunan Pabrik ke-2 RTM.
“Pada tahun 2025 rencana capex yang akan dikeluarkan kurang lebih sebesar Rp170 miliar untuk meneruskan proyek pembangunan pabrik baru tersebut,” imbuh Freddy.
- Penulis :
- Ahmad Munjin
- Editor :
- Ahmad Munjin









