
Pantau - Kementerian Koperasi dan UKM mencatat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) per 16 Juni 2025 mencapai Rp118,8 triliun atau 39,3 persen dari target tahunan Rp300 triliun, dengan 59,9 persen atau Rp71,1 triliun disalurkan ke sektor produksi.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM, Riza Adha Damanik menyatakan bahwa capaian tersebut telah menjangkau dua juta pelaku UMKM.
"Per Juni ini sudah tersalurkan Rp118 triliun kepada 2 juta UMKM. Dan Alhamdulillah sudah 59,9 persen (Rp71,1 triliun) digunakan untuk sektor produksi," ungkapnya.
Penyaluran KUR 2025 difokuskan pada peningkatan kualitas dengan menargetkan minimal 60 persen dana mengalir ke sektor produksi, bukan lagi didominasi sektor perdagangan.
Target 2,4 Juta Debitur Baru dan Graduasi UMKM Mandiri
Pemerintah menargetkan 2,4 juta debitur baru UMKM untuk menerima KUR tahun ini serta 1,1 juta debitur graduasi agar naik kelas menjadi pelaku usaha mandiri.
"Kita ingin memberikan nilai tambah yang lebih baik lagi kepada ekonomi UMKM kita. Tidak sekadar jadi reseller, tapi bisa produksi barang dan jual barang dengan nilai yang lebih baik," jelas Riza.
Dari data hingga pertengahan Juni, 51,07 persen penerima KUR merupakan pelaku usaha perempuan, menunjukkan inklusivitas program dan penyasarannya kepada kelompok strategis.
Dorong Transformasi UMKM Formal dan Legal
Pemerintah terus mendorong transformasi UMKM dari sektor informal ke formal, didukung dengan kemudahan legalisasi dan sertifikasi.
Sejak 2021 hingga 9 Juni 2025, tercatat 12,77 juta UMKM telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Sertifikat halal juga telah diberikan kepada 6,39 juta UMKM sejak 2019, dan 976.729 UMKM telah memperoleh sertifikasi SNI.
Upaya ini menjadi bagian integral dari strategi mendorong pelaku UMKM naik kelas dan berdaya saing tinggi.
- Penulis :
- Balian Godfrey