billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kepala Bappenas Dorong Penguatan Lembaga Riset, Mentan Amran Targetkan Kebangkitan Pertanian Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kepala Bappenas Dorong Penguatan Lembaga Riset, Mentan Amran Targetkan Kebangkitan Pertanian Nasional
Foto: Kepala Bappenas Dorong Penguatan Lembaga Riset, Mentan Amran Targetkan Kebangkitan Pertanian Nasional(Sumber: ANTARA/Harianto/pri.)

Pantau - Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menekankan pentingnya penguatan lembaga riset sebagai kunci kebangkitan sektor pertanian Indonesia, dalam pernyataannya kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Penguatan Riset Jadi Kunci Kebangkitan Pertanian

Rachmat menyampaikan bahwa kemajuan pertanian Indonesia bergantung pada dukungan riset yang kuat dan terarah.

"Bagaimana supaya ini bisa? Selain dengan semangat yang ada, Pak Amran saya titip satu saja, lembaga penelitian kita dihidupkan. Apa yang harus kita teliti dan bagaimana kita harus meneliti supaya Indonesia bangkit kembali sektor pertaniannya," ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang dianggap mampu menjaga stabilitas sektor pertanian di tengah tekanan global.

"Memang pertanian itu tidak mudah tapi berkali-kali Pak Amran membuktikan ada harapan baru," katanya.

Rachmat mengungkapkan bahwa Indonesia pernah memiliki kejayaan pertanian yang mendunia berkat kekayaan alam seperti rempah, gula, dan kopi.

"Rempah, gula, kopi kita adalah kekayaan kita yang pernah menjadikan Belanda menjadi negara yang makmur di Eropa. Bisakah ini kita ulangi Pak Amran? Bisakah kita bangkitkan ini semua? Dengan semangat seperti yang dilakukan Pak Amran, saya yakin ini bisa," ujarnya.

Menurut Rachmat, riset pertanian harus difokuskan pada pengembangan varietas adaptif terhadap perubahan iklim dan mendukung strategi hilirisasi untuk peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan petani.

Kinerja Sektor Pertanian dan Langkah Strategis Kementan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melaporkan bahwa sektor pertanian, khususnya komoditas beras, menunjukkan hasil menggembirakan.

Proyeksi produksi padi nasional menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun 2025.

"USDA merilis proyeksi produksi padi melompat, tahun ini 34,6 juta ton. Kemudian tadi pagi dirilis FAO proyeksi produksi 2025 sebesar 35,6 juta ton. Lalu, stok beras kita, 4 juta ton. Ini adalah hasil kerja keras kita semua," ungkap Amran.

Ia menambahkan bahwa Kementan akan mempercepat program Astacita Presiden Prabowo Subianto, yang mencakup swasembada pangan, pengembangan biofuel, hilirisasi produk pertanian, dan program makan bergizi gratis (MBG).

Amran menegaskan bahwa pertanian harus menjadi benteng utama dalam menjaga ketahanan nasional di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan