Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kemenkeu Tegaskan Dukungan Penuh APBN untuk Transisi Energi Hijau Melalui Insentif dan Pembiayaan

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kemenkeu Tegaskan Dukungan Penuh APBN untuk Transisi Energi Hijau Melalui Insentif dan Pembiayaan
Foto: Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono (kanan) dalam acara Energy Transition Summit Asia di Jakarta (sumber: ANTARA/Imamatul Silfia)

Pantau - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diarahkan secara strategis untuk mendukung transisi energi hijau di Indonesia melalui kebijakan fiskal, insentif pajak, dan pembiayaan hijau.

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa Kemenkeu telah lama berada di garis depan dalam mendorong transformasi energi di Indonesia.

"Kemenkeu telah berada di garis depan transisi energi untuk waktu yang cukup lama dan akan terus memegang peran tersebut dari sisi kebijakan fiskal, baik dari sisi belanja, penerimaan, maupun pembiayaan", ungkapnya.

Kebijakan Fiskal dan Insentif Pajak Dorong Energi Terbarukan

Sejumlah kebijakan telah diterapkan, termasuk pemberian insentif pajak untuk sektor energi dan properti.

Bea masuk terhadap mesin dan peralatan penting dalam investasi sektor energi juga telah diturunkan guna mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan.

Di sisi pembiayaan, Kemenkeu telah menerbitkan sukuk dan obligasi hijau sebagai instrumen untuk mendanai proyek-proyek energi berkelanjutan.

Strategi realokasi anggaran untuk tahun 2025 juga menjadi langkah penting untuk memastikan penggunaan anggaran yang lebih produktif, khususnya dalam mendukung program transisi energi.

"Yang dilakukan adalah realokasi ke penggunaan yang lebih produktif. Kami tidak memotong anggaran, tapi merelokasinya ke penggunaan yang lebih produktif", jelas Thomas Djiwandono.

Transisi Energi Jadi Prioritas Nasional

Upaya transisi energi yang dilakukan oleh Kemenkeu tidak berjalan sendiri, tetapi mengedepankan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga guna mencapai target energi bersih dan berkelanjutan.

Inisiatif ini juga merupakan bagian dari visi pembangunan nasional yang tertuang dalam Astacita, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan transisi energi sebagai prioritas utama pembangunan Indonesia ke depan.

Kemenkeu menegaskan bahwa komitmen dalam mendorong energi hijau akan terus diperkuat melalui kebijakan fiskal yang adaptif dan kolaboratif.

Penulis :
Arian Mesa