Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Waskita Karya Genjot Pemulihan Kinerja, Target Cabut Suspensi Saham dan Rampungkan Restrukturisasi Utang 2025

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Waskita Karya Genjot Pemulihan Kinerja, Target Cabut Suspensi Saham dan Rampungkan Restrukturisasi Utang 2025
Foto: Waskita Karya Genjot Pemulihan Kinerja, Target Cabut Suspensi Saham dan Rampungkan Restrukturisasi Utang 2025(Sumber: ANTARA/HO-Waskita)

Pantau - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tengah menjalankan proses pemulihan kinerja guna mencabut suspensi sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang telah berlangsung sejak Mei 2023 akibat gagal bayar empat seri obligasi non-penjaminan.

Dua strategi utama yang dijalankan perseroan meliputi restrukturisasi utang perbankan dan obligasi, dengan progres signifikan dalam satu tahun terakhir.

Restrukturisasi Utang Perbankan Selesai, Utang Turun 17,5 Persen

Restrukturisasi utang perbankan telah rampung sepenuhnya pada Oktober 2024.

"Perseroan bersama Kreditur Perbankan telah menyepakati Perubahan Perjanjian MRA dan Perubahan Perjanjian KMKP yang telah berlaku efektif sejak 17 Oktober 2024," jelas manajemen Waskita.

Di sisi lain, restrukturisasi utang obligasi ditargetkan selesai pada Desember 2025, dengan progres saat ini telah mencapai 75 persen.

Dari empat seri obligasi yang direstrukturisasi, tiga seri telah disetujui oleh para pemegang obligasi.

"Saat ini perseroan sedang dalam proses perolehan persetujuan restrukturisasi atas 1 seri obligasi non penjaminan yaitu PUB III Tahap IV Tahun 2019 melalui mekanisme RUPO," ungkap Waskita.

Saham WSKT saat ini telah disuspensi selama lebih dari 24 bulan dan menghadapi risiko delisting dari BEI jika tidak ada perubahan status dalam waktu dekat.

Total utang Waskita menurun 17,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp84 triliun pada 2023 menjadi Rp69,3 triliun pada akhir 2024.

Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Efek dekonsolidasi utang sebesar Rp5 triliun dari divestasi PT Trans Jabar Tol (TJT),
  • Pembayaran pinjaman bank,
  • Dan restrukturisasi pinjaman.

Beban Utang Jatuh Tempo Menyusut, Fokus Tekan Komposisi Utang

Efisiensi utang juga berdampak pada utang jatuh tempo 2022 yang turun tajam, dari Rp2,1 triliun menjadi Rp383 miliar pada Desember 2024.

"Kinerja positif ini tidak lepas dari keberhasilan restrukturisasi yang sudah efektif per September 2024. Ke depannya, perseroan akan terus menekan komposisi utang," ujar manajemen.

Dengan progres signifikan ini, Waskita berharap dapat segera mengakhiri suspensi saham dan kembali aktif diperdagangkan di bursa.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan