
Pantau - Pemerintah menyiapkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai motor utama penguatan distribusi, produksi, dan akses pangan masyarakat untuk menjaga stabilitas pangan nasional.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa koperasi ini akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam upaya menstabilkan pasokan dan harga pangan di masyarakat.
"Koperasi Merah Putih nanti jadi perpanjangan tangan pemerintah. Ini agar stabilitas pangan dapat lebih terasa dan sebagai lokomotif ekonomi rakyat dengan semangat gotong royong," ungkapnya.
Program Koperasi Merah Putih merupakan program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto dan dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada 19 Juli 2025, dengan pusat kegiatan di Klaten, Jawa Tengah.
"Melalui koperasi ini, akses masyarakat terhadap pangan yang terjangkau diyakini akan semakin luas dan merata," ia menambahkan.
Diperkuat dengan Kios Pangan dan Intervensi Beras
Bapanas akan mendukung koperasi tersebut melalui penyediaan Kios Pangan yang menjadi bagian dari ekosistem koperasi, serta melibatkan koperasi dalam distribusi program intervensi pemerintah seperti bantuan pangan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Tadi dalam Rakortas yang dipimpin Bapak Menko Pangan, kita mempersiapkan launching Koperasi Merah Putih pada 19 Juli nanti. Jadi ini adalah gagasan besar Bapak Presiden dan harus berhasil," ujar Arief.
Ia juga menjelaskan bahwa beras SPHP terbukti berdampak positif terhadap kestabilan harga di tingkat konsumen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan rata-rata harga beras medium di penggilingan turun dari Rp13.071/kg pada akhir 2023 menjadi Rp12.447/kg pada akhir 2024 atau menurun sebesar 4,77 persen.
"Untuk intervensi yang sedang pemerintah lakukan, ada bantuan pangan beras dan SPHP beras. Bantuan pangan beras akan menggelontorkan 360 ribu ton di Juli ini. Lalu SPHP, kami siapkan sekitar 1,3 juta ton sampai Desember. Jadi sampai akhir tahun, pemerintah sudah siapkan program intervensi beras," ujarnya lagi.
Sepanjang tahun 2024, pemerintah telah menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,9 juta ton dan SPHP beras sebanyak 1,4 juta ton.
Untuk tahun 2025, realisasi SPHP hingga saat ini telah mencapai 181,2 ribu ton dan ke depan, koperasi Merah Putih juga akan dilibatkan dalam distribusi beras SPHP.
"Ke depan, distribusi beras SPHP juga akan melibatkan Koperasi Merah Putih. Beras SPHP ke depannya juga disalurkan Bulog ke Koperasi Merah Putih," jelas Arief.
Efisiensi Rantai Pasok dan Model Percontohan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa keberadaan Kios Pangan dalam struktur koperasi bertujuan untuk memangkas rantai pasok pangan yang selama ini terlalu panjang agar harga pangan pokok bisa lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Kita bersyukur 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan sudah terbentuk. Maka akan di-launching oleh Bapak Presiden, diagendakan 19 Juli. Nanti pusat kegiatannya di Klaten, Jawa Tengah," ungkap Zulkifli Hasan.
Pemerintah juga telah menyiapkan 100 mock-up Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai model percontohan koperasi aktif yang siap beroperasi penuh menjelang peluncuran resminya.
Langkah ini juga bertujuan untuk melindungi masyarakat dari praktik distribusi pangan yang tidak wajar serta memperkuat ekonomi rakyat melalui model gotong royong yang terstruktur.
- Penulis :
- Shila Glorya