
Pantau - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa optimalisasi lahan perhutanan sosial merupakan langkah strategis dalam mempercepat swasembada jagung dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Penanaman Serentak Jadi Simbol Sinergi Lintas Sektor
Arief menyampaikan pernyataan tersebut saat menghadiri kegiatan penanaman jagung serentak di lahan perhutanan sosial, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Rabu, 9 Juli 2025.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Polri, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Kehutanan sebagai bagian dari upaya mempercepat swasembada jagung.
"Sinergi lintas sektor sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan berkelanjutan dan memperkuat cadangan pangan pemerintah," ungkap Arief.
Ia menyebut jagung sebagai komoditas strategis yang berperan penting dalam industri pangan dan pakan nasional.
Berdasarkan data BPS melalui Kerangka Sample Area (KSA), produksi jagung periode Januari–Agustus 2025 mencapai 10,84 juta ton, naik 8,16 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Dengan proyeksi kebutuhan sebesar 10,06 juta ton, Indonesia mengalami surplus 780 ribu ton jagung hingga Agustus 2025.
Swasembada Jagung Masuk Asta Cita Presiden, Polri dan KLHK Terlibat Aktif
Arief menambahkan bahwa program swasembada jagung adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan menjadi tanggung jawab bersama antar-lembaga.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan keterlibatan Polri sejak tahap awal pencarian lahan, pembibitan, perawatan, hingga penyerapan hasil panen.
Penanaman jagung di Jawa Tengah dilakukan di lahan seluas 138.750 hektare, termasuk 2.463 hektare lahan perhutanan sosial.
Khusus di Kabupaten Grobogan, penanaman dilakukan di 207 hektare lahan perhutanan sosial.
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan bahwa program perhutanan sosial tidak hanya berkaitan dengan pelestarian lingkungan, tetapi juga menyokong ketahanan pangan, energi, dan air.
Dari total 8,3 juta hektare lahan perhutanan sosial yang telah diberikan kepada masyarakat, terdapat potensi 513.655 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk agroforestry jagung.
"Perhutanan sosial harus menjadi penopang produksi pangan nasional demi mendukung kesejahteraan petani," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan