Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ketahanan Pangan Bukan Sekadar Panen: Produksi Naik Tajam, Tantangan Keberlanjutan Menanti

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Ketahanan Pangan Bukan Sekadar Panen: Produksi Naik Tajam, Tantangan Keberlanjutan Menanti
Foto: Ketahanan Pangan Bukan Sekadar Panen: Produksi Naik Tajam, Tantangan Keberlanjutan Menanti(Sumber: ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO)

Pantau - Ketahanan pangan tetap menjadi kebutuhan paling dasar dan tidak tergantikan, terutama di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian.

Di Indonesia, isu ketahanan pangan kini meluas dari sekadar urusan panen dan produksi beras menjadi soal keadilan akses, keberlanjutan produksi, dan kedaulatan pangan sebagai bagian dari martabat bangsa.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan yang cukup, aman, bergizi, merata, dan terjangkau bagi seluruh warga negara tanpa diskriminasi.

Artinya, ketahanan pangan tidak hanya dinilai dari volume hasil panen, tetapi juga dari sejauh mana pangan tersedia dan dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Produksi Beras Tertinggi dalam 57 Tahun, Petani Mampu Penuhi Kebutuhan Nasional

Sektor pertanian menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sektor ini tumbuh 10,52 persen pada triwulan I tahun 2025 dan menjadi kontributor tertinggi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Produksi padi meningkat signifikan sebesar 51,45 persen, sedangkan produksi jagung naik 39,02 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Cadangan beras pemerintah per Mei 2025 tercatat mencapai 3,5 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir.

Penyerapan beras oleh Perum Bulog hingga Mei 2025 sebanyak 1,8 juta ton, seluruhnya berasal dari produksi dalam negeri.

Fakta ini membuktikan bahwa petani Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras nasional, terutama untuk kategori beras medium, tanpa bergantung pada impor.

Produksi beras nasional dari Januari hingga Maret 2025 tercatat sebesar 8,67 juta ton, meningkat lebih dari 52 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.

Peningkatan ini didorong oleh meluasnya areal panen yang kini mencapai 2,83 juta hektare.

Proyeksi BPS memperkirakan bahwa produksi beras nasional hingga Agustus 2025 bisa mendekati 25 juta ton.

Ketahanan Pangan Perlu Dukungan Jangka Panjang

Meski situasi saat ini memberi ruang optimisme, tantangan ke depan masih besar.

Ketahanan pangan bukan sekadar target jangka pendek, melainkan maraton yang menuntut kesinambungan dan ketahanan sistemik dalam jangka panjang.

Keberhasilan produksi harus dijaga dengan kebijakan yang konsisten, partisipasi masyarakat yang aktif, serta kolaborasi lintas sektor yang kuat.

Kebijakan pangan yang inklusif dan berkelanjutan menjadi kunci agar ketahanan pangan benar-benar terwujud untuk seluruh rakyat Indonesia.

Penulis :
Ahmad Yusuf