
Pantau - PT Pertamina (Persero) meluncurkan sistem digital berbasis teknologi geospasial ArcGIS untuk mengelola perizinan anak usaha secara efisien dan akurat, sebagai bagian dari transformasi menuju tata kelola kelas dunia.
Sistem Pemantauan Real-Time Hindarkan Kerugian Jutaan Dolar
Inovasi digital ini diperkenalkan dalam ajang Esri User Conference 2025 di San Diego, Amerika Serikat.
VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyatakan, “Sistem ini merupakan bagian dari roadmap Pertamina menuju tata kelola kelas dunia.”
Melalui sistem ini, lebih dari 5.000 dokumen perizinan dapat dipantau secara real-time untuk mencegah risiko keterlambatan dan denda operasional.
Sistem ini dilengkapi dashboard visualisasi spasial, chatbot pencarian berbasis teks, dan sistem peringatan dini masa berlaku izin.
Uji coba telah dilakukan pada Subholding PT Pertamina Patra Niaga, mencakup 322 dokumen strategis seperti PLO, KKPR, dan KKPRL.
Melalui uji coba ini, Pertamina berhasil menghindari potensi kerugian hingga 25 juta dolar AS akibat denda atau rekayasa ulang.
Dukung Arahan Presiden dan Target Implementasi Penuh pada Agustus
Fadjar menegaskan bahwa penggunaan solusi geospasial ini mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong inovasi teknologi dalam sektor energi.
“Inisiatif ini membuktikan pentingnya teknologi geospasial dalam efisiensi dan keberlanjutan sektor energi,” ungkapnya.
Presiden Direktur Esri Indonesia Leslie Wong mengatakan solusi ArcGIS mampu menyesuaikan kebutuhan industri migas dan mendukung pengambilan keputusan berbasis lokasi.
Target implementasi penuh sistem ini di seluruh subholding Pertamina ditetapkan pada Agustus 2025.
Transformasi digital ini menjadi tonggak penting dalam efisiensi operasional dan prinsip keberlanjutan yang dijalankan oleh BUMN energi nasional tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf