billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kinerja Positif Pertamina Semester I 2025 Dinilai Strategis Capai Swasembada Energi

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kinerja Positif Pertamina Semester I 2025 Dinilai Strategis Capai Swasembada Energi
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Anjungan PT Pertamina Hulu Energi (PHE)). ANTARA/HO-PHE)

Pantau - Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno menilai kinerja PT Pertamina (Persero) pada semester I 2025 menunjukkan capaian positif yang sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia dan mendukung pencapaian swasembada energi nasional.

Produksi Migas Stabil, Eksplorasi Terus Digenjot

Pertamina berhasil menjaga produksi migas pada level 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).

Produksi tersebut terdiri dari 557 ribu barel per hari (MBOPD) untuk minyak dan 2.798 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas.

Capaian ini diyakini menjadi tonggak penting dalam menciptakan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Eddy Soeparno menyatakan keyakinannya bahwa Pertamina akan terus meningkatkan produksi dan lifting minyak dalam beberapa tahun mendatang.

"Hal ini akan menambah peluang bagi Indonesia untuk bisa meningkatkan lifting minyak sesuai dengan target Indonesia untuk melakukan lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari di tahun 2030," ujarnya melalui sambungan telepon, Rabu (13/8).

Ia juga menyoroti temuan cadangan migas baru oleh Pertamina yang akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertamina juga aktif dalam kegiatan eksplorasi, termasuk survei seismik 3D sepanjang 539 km² pada semester pertama 2025.

Kurangi Beban APBN dan Perkuat Ketahanan Energi

Direktur Eksekutif Economic Society Network Institute, Acuviarta Kartabi, menyebut capaian Pertamina mendukung tema pembangunan inklusif dan berkelanjutan yang diusung Presiden Prabowo dalam RPJM nasional.

"Ya, me-remind tema Pak Presiden Prabowo yaitu pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan seperti tertuang dalam RPJM. Jadi ada inklusivitas, yaitu tidak hanya pertumbuhan tetapi ada juga pemerataannya," ungkapnya.

Menurutnya, keberhasilan BUMN energi ini memberikan kontribusi besar dalam memperbaiki manajemen energi nasional dan mengurangi beban defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Saya kira akan lebih sehat, akan membantu mengurangi beban defisit APBN. Ini kontribusi Pertamina yang sangat baik," ujarnya.

Saat ini, Indonesia mengonsumsi sekitar 1,6 juta barel minyak mentah per hari, sementara produksinya masih di bawah 600 ribu barel per hari.

Dalam jangka pendek, capaian Pertamina memperkuat ketahanan stok BBM nasional.

Dalam jangka menengah, diyakini akan mengurangi ketergantungan pada impor BBM dan minyak mentah, serta menghasilkan penghematan anggaran yang signifikan.

Pertamina juga memberikan kontribusi besar dalam bentuk pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan dividen kepada negara.

Penulis :
Aditya Yohan