
Pantau - Diplomat senior Jepang mengakui sistem pembayaran berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Indonesia lebih maju dibandingkan dengan negaranya.
QRIS Diakui Lebih Praktis
Wakil Konsul Jenderal Jepang, Eriko Nakano, menyebut bahwa masyarakat Indonesia sudah terbiasa menggunakan QRIS dalam berbagai transaksi.
"Indonesia lebih maju QR-nya semua rakyat bisa menggunakan QRIS. Kalau di Jepang belum semua," ungkapnya di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI), Denpasar, Bali, Minggu.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang mendorong transformasi digital pada sistem pembayaran, karena dianggap lebih praktis dan efisien dalam mendukung transaksi lintas negara.
Di Indonesia, QRIS sudah dapat dijumpai hampir di seluruh sektor usaha, mulai dari perusahaan besar hingga gerai mikro kecil dan menengah (UMKM).
Perbandingan dengan Jepang dan Harapan ke Depan
Di Jepang, metode pembayaran berbasis QR baru banyak digunakan di pasar swalayan dan toko modern, sementara penerapannya di sektor UMKM masih terbatas.
Menurut Nakano, transaksi berbasis kode barcode ini sangat membantu wisatawan karena tidak menimbulkan biaya tambahan dalam konversi mata uang.
Ia berharap keterhubungan sistem pembayaran digital antarnegara, termasuk Indonesia dan Jepang, dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Jepang.
Berdasarkan catatan Konsulat Jenderal Jepang di Denpasar, rata-rata 500 ribu wisatawan Indonesia berkunjung ke Jepang setiap tahunnya.
- Penulis :
- Arian Mesa