billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat ke 7.926, Investor Optimistis Setelah Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

IHSG Menguat ke 7.926, Investor Optimistis Setelah Sinyal Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Foto: Ilustrasi - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (sumber: IDX)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/8/2025) sore ditutup menguat 68,06 poin atau 0,87 persen ke level 7.926,92, didorong optimisme pasar terhadap sikap dovish bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

Dorongan dari Sinyal The Fed

Indeks LQ45 ikut naik 6,70 poin atau 0,81 persen ke posisi 828,92.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyampaikan, "IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, dipengaruhi oleh reaksi pelaku pasar yang merespon sinyal The Fed akan memangkas suku bunga acuannya," ungkapnya.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, AS, menyatakan peluang pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan September 2025.

Powell menyinggung risiko inflasi yang melemah serta kekhawatiran meningkatnya kondisi pasar tenaga kerja AS, sehingga perlu penyesuaian kebijakan moneter.

Hal ini membuka jalan bagi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2025.

CME Fedwatch mencatat probabilitas sebesar 87,2 persen untuk pemangkasan suku bunga 25 bps pada pertemuan tersebut.

Sentimen Domestik dan Pergerakan Sektor

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat adanya capital inflow Rp910 miliar pada pekan ketiga Agustus 2025.

Capital inflow ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.

Kepercayaan tersebut tidak terlepas dari langkah BI bersama pemerintah dan otoritas lain dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian.

IHSG sejak pembukaan perdagangan sudah berada di zona hijau dan bertahan hingga sesi pertama.

Pada sesi kedua, penguatan berlanjut hingga penutupan perdagangan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat, dipimpin sektor properti yang naik 3,58 persen, infrastruktur naik 2,36 persen, serta teknologi naik 1,91 persen.

Dua sektor melemah, yakni sektor kesehatan yang turun 0,05 persen dan barang konsumen primer yang terkoreksi 0,22 persen.

Saham dengan penguatan terbesar antara lain BBKP, LPKR, BVIC, SSTM, dan JECC, sedangkan pelemahan terdalam dialami MFIN, POLU, SOSS, RELF, dan YULE.

Frekuensi transaksi tercatat 2.368.350 kali dengan volume 46,80 miliar lembar saham senilai Rp19,40 triliun.

Tercatat 449 saham menguat, 215 melemah, dan 143 stagnan.

Bursa Asia Ikut Menguat

Penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa Asia.

Indeks Nikkei naik 181,21 poin (0,43 persen) ke 42.814,50, Hang Seng melonjak 487,36 poin (1,92 persen) ke 25.826,50, Shanghai Composite menguat 57,80 poin (1,51 persen) ke 3.883,56, dan Strait Times bertambah 3,75 poin (0,10 persen) ke 4.257,02.

Sementara itu, rupiah juga menguat mengikuti sikap Powell yang relatif kurang hawkish.

Di sisi lain, harga emas Antam turun Rp4.000 ke Rp1,929 juta per gram.

Untuk komoditas pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga cabai rawit Rp41.030 per kilogram dan bawang merah Rp43.490 per kilogram.

Penulis :
Arian Mesa