
Pantau - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka menguat sebesar 19 poin atau 0,12 persen pada perdagangan Kamis pagi, 11 September 2025.
Rupiah bergerak dari posisi sebelumnya Rp16.470 per dolar AS menjadi Rp16.451 per dolar AS.
Penguatan ini tercatat berdasarkan pantauan di pasar spot Jakarta dan mencerminkan sentimen positif dari pelaku pasar terhadap arah kebijakan moneter global.
Rupiah Didorong Optimisme Pasar Global
Meski tidak dijelaskan secara eksplisit, penguatan rupiah diperkirakan berkaitan dengan ekspektasi pelonggaran kebijakan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).
Ekspektasi tersebut membuat dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Pelaku pasar menilai peluang penurunan suku bunga oleh The Fed dapat mendorong arus modal masuk ke negara-negara emerging market, sehingga memperkuat nilai tukar lokal.
“Rupiah ikut terdorong oleh sentimen global yang membaik, terutama terkait potensi rate cut oleh The Fed,” ungkap seorang analis pasar valas dari Jakarta.
Stabilitas Domestik Jadi Penopang Tambahan
Selain faktor eksternal, stabilitas ekonomi dalam negeri juga turut memperkuat posisi rupiah.
Data ekonomi makro yang relatif terjaga dan proyeksi pertumbuhan yang positif menjadi katalis tambahan bagi kepercayaan pelaku pasar terhadap rupiah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada intervensi signifikan dari otoritas moneter, namun pelaku pasar tetap mewaspadai volatilitas yang bisa terjadi menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf