Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

IHSG Menguat Ikuti Bursa Asia, Pasar Sambut Positif Penarikan Dana Pemerintah dan Data PPI AS

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

IHSG Menguat Ikuti Bursa Asia, Pasar Sambut Positif Penarikan Dana Pemerintah dan Data PPI AS
Foto: (Sumber: Kamera wartawan merekam layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wpa.)

Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, 11 September 2025, dibuka menguat sebesar 82,16 poin atau 1,07 persen ke posisi 7.781,17, mengikuti tren positif di bursa saham kawasan Asia.

Indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan juga tercatat naik sebesar 11,42 poin atau 1,46 persen ke level 793,55.

Penguatan ini menjadi sinyal pemulihan pasar setelah sempat mengalami tekanan akibat reshuffle kabinet beberapa waktu lalu.

“Kami melihat, IHSG menunjukkan sentimen positif dan pemulihan setelah sebelumnya sempat anjlok imbas reshuffle kabinet. IHSG mulai kembali stabil dan bergerak ke arah penguatan,” ungkap seorang analis pasar modal.

Kebijakan Fiskal Dorong Likuiditas Perbankan

Dari dalam negeri, sentimen positif turut dipicu oleh kebijakan fiskal yang diumumkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Pemerintah menarik dana kas negara sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) untuk dialihkan ke bank umum guna meningkatkan likuiditas perbankan.

Dana yang dipindahkan bersifat deposito dan dapat ditarik kembali oleh pemerintah sewaktu-waktu jika diperlukan.

Bank umum dilarang menggunakan dana ini untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) maupun Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Fokus penggunaan dana tersebut adalah untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi riil, bukan untuk sektor keuangan semata.

Langkah ini diharapkan mempercepat penyaluran kredit kepada pelaku usaha dan masyarakat.

Data PPI AS dan Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Dari mancanegara, pasar global mendapat dorongan dari rilis data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat untuk bulan Agustus 2025 yang lebih rendah dari ekspektasi.

Data ini memunculkan optimisme bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 16–17 September 2025.

Peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin hampir dipastikan terjadi, sementara peluang penurunan 50 basis poin juga meningkat.

Harapan terhadap pelonggaran kebijakan moneter AS mendorong arus modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pergerakan Bursa Global dan Regional

Pada perdagangan Rabu, 10 September 2025, bursa saham Eropa ditutup melemah:

Euro Stoxx 50 turun 0,16 persen, FTSE 100 Inggris turun 0,19 persen, DAX Jerman melemah 0,36 persen, dan CAC 40 Prancis turun 0,15 persen.

Sementara itu, bursa Wall Street mencatat pergerakan variatif:

S&P 500 naik 0,3 persen ke 6.532,04, Nasdaq Composite menguat tipis 0,03 persen ke 21.886,06, namun Dow Jones melemah 0,48 persen atau 220,42 poin ke 45.490,92.

Bursa saham Asia pada Kamis pagi juga menunjukkan pergerakan yang beragam:

Nikkei Jepang naik 400,33 poin atau 0,94 persen ke 44.239,00, Shanghai Composite menguat 7,92 poin atau 0,20 persen ke 3.820,01, Hang Seng Hong Kong melemah 238,26 poin atau 0,92 persen ke 25.954,55, dan Strait Times Singapura naik tipis 1,76 poin atau 0,05 persen ke 4.348,94.

Penulis :
Ahmad Yusuf