
Pantau - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan sejumlah proyek strategis dan potensi ekonomi Jawa Timur kepada 14 duta besar dan calon duta besar Republik Indonesia dalam pertemuan yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Khofifah menjelaskan bahwa proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan jalan tol Ngawi–Bojonegoro–Tuban–Lamongan–Manyar–Bunder, pengendalian banjir Kali Lamong, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, hingga pembangunan kereta gantung di Kota Batu.
"Sejumlah proyek strategis yang sedang berjalan di Jawa Timur, antara lain pembangunan jalan tol Ngawi–Bojonegoro–Tuban–Lamongan–Manyar–Bunder, pengendalian banjir Kali Lamong, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, hingga pembangunan kereta gantung di Kota Batu," kata Khofifah di Surabaya, Kamis.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Promosi Global
Khofifah menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur di Jawa Timur menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Jawa Timur tercatat sebagai penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar kedua secara nasional setelah DKI Jakarta.
Pada triwulan II tahun 2025, ekonomi Jawa Timur tumbuh sebesar 3,09 persen dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter-on-quarter/qoq).
Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 16,53 persen.
Secara tahunan (year-on-year/yoy), pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,23 persen, dengan sektor jasa perusahaan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi sebesar 9,76 persen.
“Memberikan rasa optimis bagi kami melalui bapak ibu yang mewakili Indonesia di negara-negara sahabat. Insyaallah peluang-peluang ekonomi Jatim bisa diperjuangkan para duta besar,” kata Khofifah.
Ia berharap para duta besar dan calon duta besar RI dapat secara aktif mempromosikan potensi ekonomi, perdagangan, pariwisata, dan produk unggulan Jawa Timur di berbagai negara tujuan penugasan.
Dukungan Kemenlu dan Kunjungan Lapangan
Khofifah menyebutkan bahwa diplomasi ekonomi sejalan dengan program Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara dan menjadi prioritas dalam politik luar negeri Indonesia.
"Diplomasi ekonomi merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia. Potensi perdagangan dan produk unggulan Jawa Timur harus terus dikenalkan melalui berbagai misi dagang, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.
Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian Luar Negeri RI yang juga calon Duta Besar RI untuk Vietnam, Adam Mulawarman Tugio, menegaskan dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri terhadap upaya promosi ekonomi Jawa Timur.
“Jatim dipilih karena spesial, begitu banyak potensi yang bisa dikerjasamakan dengan mitra di kawasan. Kami siap membantu mengembangkan produk ekspor dan investasi Jatim ke mancanegara,” ujar Adam.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, para duta besar juga melakukan kunjungan lapangan ke sektor manufaktur dan perikanan di wilayah Jawa Timur.
Mereka menilai terdapat potensi besar yang bisa dikembangkan, terutama dengan negara-negara Timur Tengah yang memiliki kapasitas pembiayaan tinggi.
Adam menambahkan bahwa peluang outbound investment juga terbuka luas melalui pengambilalihan perusahaan diaspora di Eropa yang menghadapi tantangan regenerasi.
“Kita ingin memanfaatkan kondisi ini agar perusahaan-perusahaan yang kesulitan regenerasi bisa diambil alih dan diarahkan untuk memperkuat ekspor ke tanah air,” tambah Adam.
Total ada 14 duta besar yang hadir dalam forum tersebut, dengan rincian tiga duta besar telah dilantik dan 11 lainnya segera menjalani pelantikan.
Mereka akan ditugaskan di berbagai kawasan strategis, mulai dari Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika Latin.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf