
Pantau - Pemerintah memastikan titik cemaran radioaktif Cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, telah disegel dan dilokalisir.
Langkah Pengamanan Pemerintah
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan hal tersebut di Ancol, Jakarta Utara, pada Kamis.
"Namun demikian, pemerintah telah melakukan langkah-langkah pengamanan. Jadi, kami telah melakukan penyegelan dan lokalisir bersama Kapolda (Banten) di daerah-daerah yang terindikasi berdasarkan detektor memancarkan Cesium-137," kata Menteri Hanif.
Hanif menjelaskan, pemerintah telah berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta berbagai pihak terkait dalam penanganan temuan cemaran tersebut.
Ia menambahkan bahwa langkah lanjutan akan dibahas bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
"Intinya, Insya Allah, sudah terkendali dengan sangat kuat. Jadi tidak usah khawatir semua sudah dilokalisir," ujarnya.
Dugaan Sumber Cemaran dan Tindak Lanjut
Industri peleburan besi dan baja di kawasan tersebut diduga menjadi salah satu faktor munculnya cemaran yang dikaitkan dengan kasus produk udang beku Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat.
Sebelumnya, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menerima laporan dari Custom Border Protection mengenai satu kontainer udang beku asal Indonesia yang terdeteksi tercemar Cesium-137.
FDA kemudian memasukkan produk udang dari PT BMS di Kawasan Industri Modern Cikande ke dalam daftar merah.
Menindaklanjuti hal tersebut, KLH, KKP, dan Bapeten menelusuri rantai pasok bahan baku udang PT BMS dari Lampung dan Pandeglang.
Hasil penelusuran memastikan tidak ditemukan Cesium-137 di tambak maupun bahan baku, sehingga kontaminasi diduga berasal dari luar lingkungan pabrik pengolahan.
- Penulis :
- Arian Mesa