
Pantau.com - Proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek ditargetkan beroperasi tahun 2021. Namun untuk uji coba ditargetkan dapat dilakukan akhir 2019 mendatang.
Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Tbk), Pundjung Setya Brata mengatakan proyek LRT diharapkan dapat mempersingkat jarak tempuh di beberapa rute.
"Penghematan waktu tempuh kalau dari Cibubur ke Dukuh Atas 39 menit, Bekasi Timur-Dukuh Atas 44 menit dibandingkan sekarang bisa sampai 2-3 jam," ujarnya saat ditemui pantau.com saat media tour di Proyek Stasiun LRT TMII, Jakarta Timur, Senin (14/1/2019).
Baca juga: Kamu Keberatan Harga Tiket Pesawat Naik? Jusuf Kalla: Hati-hati
Lebih lanjut kata dia, pihaknya juga berusaha untuk memberikan kenyamanan bagi para penumpang. Salah satunya dengan memastikan jarak tunggu antar kereta tidak terlalu lama.
"Salah satu hal yang menyebabkan orang suka kendaraan pribadi adalah dia bisa pergi kapan saja, artinya harus diakomodasi angkutan massal, jarak antar kereta tidak boleh lama sehingga kita desain untuk yang di daerah Cibubur-Cawang dan 6 menit Cawang-Dukuh Atas waktu tunggu 3 menit. Sehingga orang tidak menunggu lama dan menarik orang untuk menggunakan LRT," ungkapnya. Namun untuk harga tiket Pundjung mengatakan wewenangnya berada di PT KAI.
Baca juga: Kenapa JK Baru Kritik LRT Saat Progress Capai 56 persen?
"Kalau tiket tanya KAI," katanya.
Untuk diketahui, proyek ini akan menyediakan 31 rangkaian dengan masing-masing 6 gerbong. Saat ini, progress proyek sudah mencapai 56,1 persen dengan progress yang beragam dari masing-masing rute.
"56,1 persen keseluruhan, Cawang-Cibubur 76,21 persen, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 44,19, persen karena apa karena antara Setiabudi - Dukuh Atas belum konstruksi, itu menghambat kita, Cawang-Bekasi Timur 51,06 persen karena ada masalah pembebasan lahan," tandasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni