Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BPDLH Gandeng Lembaga Internasional dan Jamkrindo Perkuat Pembiayaan Hijau, Uji Coba Program di Banyumas

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BPDLH Gandeng Lembaga Internasional dan Jamkrindo Perkuat Pembiayaan Hijau, Uji Coba Program di Banyumas
Foto: (Sumber: Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup meluncurkan Program Seed Grant - Smart Green ASEAN Cities (SGAC) dan Penandatanganan dengan Mitra Penjaminan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). ANTARA/HO-BPDLH)

Pantau - Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) resmi menjalin kerja sama strategis dengan United Nations Capital Development Fund (UNCDF), United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk memperkuat pembiayaan hijau di Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya nasional menurunkan emisi dan mengatasi tantangan perubahan iklim dengan menyediakan akses pembiayaan yang aman dan terkelola secara manajemen risiko.

Direktur Utama BPDLH, Joko Tri Haryanto, menyampaikan bahwa sinergi lintas lembaga ini menjadi komitmen nyata dalam membangun ekosistem pembiayaan hijau yang inklusif.

“Kami menyadari bahwa kelompok pelaku ekonomi lingkungan seringkali dikategorikan non bankable. Kehadiran FDB diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan hijau dan produktif bagi UMKM dan lembaga penyalur,” ungkap Joko.

Peluncuran SGAC: Uji Coba Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Banyumas

Salah satu bentuk kerja sama dengan UNCDF diwujudkan melalui peluncuran program Seed Grant – Smart Green ASEAN Cities (SGAC).

Program ini fokus pada pengelolaan sampah berkelanjutan di kota-kota terpilih, dengan proyek percontohan pertama dilakukan di Kabupaten Banyumas.

SGAC bertujuan menurunkan emisi dari sektor pengelolaan limbah sekaligus mengurangi dampak lingkungan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, program ini juga mendorong pengembangan mekanisme pembiayaan untuk inisiatif pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dalam implementasinya, SGAC menyediakan bantuan berupa modal kerja dan peralatan teknis untuk mendukung operasional pengelolaan sampah di tingkat lokal.

Fasilitas Dana Bergulir (FDB) Derisking Dukung Ekonomi Sirkular

Sementara itu, kerja sama dengan Jamkrindo difokuskan pada kemitraan dalam Fasilitas Dana Bergulir (FDB) Derisking yang turut didukung oleh UNDP Indonesia.

FDB Derisking dirancang untuk memperluas akses pembiayaan hijau yang aman, terukur, dan berkelanjutan, terutama bagi sektor-sektor yang selama ini belum terjangkau lembaga keuangan formal.

Program ini tak hanya menyasar sektor kehutanan sosial, tetapi juga sektor ekonomi sirkular, termasuk usaha pengelolaan sampah oleh masyarakat.

Pendekatan ini dinilai krusial dalam mendukung target penurunan emisi, terutama dalam konteks pengelolaan food waste atau sampah makanan.

Dijelaskan bahwa sampah makanan yang membusuk di tempat pembuangan menghasilkan gas metana (CH₄), yang lebih berbahaya dibandingkan karbon dioksida (CO₂) dalam mendorong perubahan iklim.

Melalui inisiatif bersama ini, BPDLH berharap tercipta inovasi-inovasi pembiayaan yang mampu memperkuat pelaku ekonomi hijau, terutama di tingkat akar rumput, demi percepatan transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf