Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Transaksi Misi Dagang Jatim-Sumsel Tembus Rp1 Triliun, Kerja Sama Peternakan Jadi Fokus Lanjutan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Transaksi Misi Dagang Jatim-Sumsel Tembus Rp1 Triliun, Kerja Sama Peternakan Jadi Fokus Lanjutan
Foto: Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa saat kegiatan Misi Dagang Jatim-Sumsel, di Palembang, Senin 29/9/2025 (sumber: ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Pantau - Nilai transaksi misi dagang antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai Rp1 triliun, melampaui target awal Rp500 miliar.

Transaksi Perdagangan Capai Rp1 Triliun

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan setelah kegiatan Misi Dagang Jatim-Sumsel di Palembang, nilai transaksi tercatat sebesar Rp1.000.055.301.000.

Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dari target awal Rp500 miliar.

Komoditas yang diperdagangkan antara lain olahan unggas, susu, gula merah tebu, daging ayam, beras, bawang merah, mesin las, rokok, ikan beku, serta peralatan dapur untuk program makan bergizi gratis.

Khofifah menegaskan bahwa misi dagang bukan hanya soal pertukaran barang, tetapi juga wujud kerja sama untuk mendukung target pembangunan daerah maupun nasional.

"Jadi jangan hanya dihitung secara ekonomi. Indonesia bangsa besar, dan persaudaraan bisa disambungkan dengan berbagai format, salah satunya melalui ekonomi dan investasi," ungkapnya.

Fokus Kerja Sama di Sektor Peternakan

Selain perdagangan, Pemprov Jatim juga menawarkan kerja sama di bidang peternakan kepada Pemprov Sumsel.

Khofifah menjelaskan bahwa Jatim siap memberikan pelatihan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) bagi SDM dari Sumsel.

Dengan pelatihan tersebut, Sumsel diharapkan dapat meningkatkan populasi sapi yang kini sekitar 300 ribu ekor mendekati Jatim yang mencapai 3,2 juta ekor.

"Kita bisa melatih inseminator maupun pengawas kebuntingan sehingga terwujud swasembada daging," kata Khofifah.

Menanggapi tawaran itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut positif rencana kerja sama tersebut.

Menurutnya, jika SDM Sumsel bisa dilatih, manfaatnya tidak hanya pada peningkatan angka kelahiran ternak, tetapi juga pada perbaikan pola pemeliharaan dan penggemukan.

"Pakan kita tersedia. Misalnya, sapi butuh molases, di sini banyak kebun tebu. Butuh ongkok, di sini juga banyak. Tinggal bagaimana kepiawaian peternak Jatim bisa kita adopsi," ujar Herman Deru.

Penulis :
Leon Weldrick