Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Kerja Sama Ekonomi Kreatif Indonesia–Swiss Diperkuat, Fokus pada Talenta dan Pasar Global

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kerja Sama Ekonomi Kreatif Indonesia–Swiss Diperkuat, Fokus pada Talenta dan Pasar Global
Foto: Pertemuan antara Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Kepangeranan Liechtenstein, Y.M. I Gede Ngurah Swajaya di Jakarta, Selasa 7/10/2025 (sumber: Kementerian Ekonomi Kreatif)

Pantau - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss, menyatakan komitmen untuk memperkuat kolaborasi dalam sektor ekonomi kreatif antara Indonesia dan Swiss.

Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan ekspor produk kreatif Indonesia, tetapi juga memperluas ruang bagi pertukaran pengetahuan, riset, serta pengembangan talenta kreatif.

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan, “Ini sejalan dengan arah kebijakan Asta Ekraf yang menempatkan pasar dan talenta sebagai kunci pertumbuhan ekonomi kreatif nasional,” ungkapnya.

Penguatan Melalui Pertemuan Resmi

Komitmen ini dikukuhkan melalui pertemuan antara Menteri Teuku Riefky dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Kepangeranan Liechtenstein, Y.M. I Gede Ngurah Swajaya, pada Selasa (7/10/2025).

Pertemuan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat klaster Pasar Ekraf, salah satu dari delapan program strategis Asta Ekraf yang tengah dijalankan oleh Kemenekraf.

Kehadiran para pejabat tinggi, seperti Sekretaris III Ekonomi KBRI Bern Monita Purba, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala, serta Direktur Kriya Neli Yana, menandakan keseriusan kedua pihak dalam mendorong kolaborasi lintas sektor.

Tren Positif Perdagangan dan Investasi

Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Swiss terus menunjukkan perkembangan positif, khususnya di sektor ekonomi kreatif yang kian berperan dalam perdagangan dan investasi bilateral.

Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kemenekraf serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hingga triwulan III tahun 2024, nilai perdagangan produk ekonomi kreatif Indonesia–Swiss menunjukkan tren meningkat.

Ekspor produk kreatif Indonesia ke Swiss tercatat mencapai 2.139 juta dolar AS, sementara impor dari Swiss sebesar 1.221 juta dolar AS, menghasilkan surplus perdagangan yang memperlihatkan daya saing kuat produk kreatif Indonesia di pasar Eropa.

Swiss juga menjadi mitra penting dalam investasi sektor kreatif Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, nilai investasi dari Swiss menunjukkan pertumbuhan signifikan: sebesar 11,53 juta dolar AS pada 2023, 8,36 juta dolar AS pada 2024, dan meningkat menjadi 14,34 juta dolar AS pada 2025.

Secara total, akumulasi investasi Swiss di bidang ekonomi kreatif Indonesia mencapai 34,23 juta dolar AS.

Duta Besar I Gede Ngurah Swajaya menyampaikan bahwa kerja sama ini juga diperkuat melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA) yang meliputi Swiss, Norwegia, Liechtenstein, dan Islandia.

“Kami akan memanfaatkan momentum World Economic Forum di Davos pada Januari 2026 untuk memperkenalkan kekuatan industri kreatif Indonesia. Kami ingin dunia melihat bahwa Indonesia bukan hanya negara dengan kekayaan alam, tetapi juga dengan kekuatan inovasi dan ekonomi kreatif yang berkembang pesat,” tegasnya.

Penulis :
Arian Mesa