billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pakar ITB dan Unpad Nilai Program Etanol dan Sumur Rakyat Bisa Kurangi Impor Energi dan Perkuat Ekonomi Daerah

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Pakar ITB dan Unpad Nilai Program Etanol dan Sumur Rakyat Bisa Kurangi Impor Energi dan Perkuat Ekonomi Daerah
Foto: (Sumber: Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yus Widjajanto (kanan) saat berbicara pada diskusi yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/10/2025). (ANTARA/Rubby Jovan))

Pantau - Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Tri Yus Widjajanto, menilai bahwa kebijakan pemerintah terkait pencampuran etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap impor energi nasional.

Etanol Dinilai Aman dan Ramah Lingkungan

Tri menyampaikan pandangan tersebut dalam diskusi yang diadakan oleh Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) di Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 13 Oktober 2025.

Menurutnya, dari sisi teknis, bahan bakar dengan kandungan etanol aman digunakan pada kendaraan bermotor modern.

Ia menekankan bahwa penggunaan etanol berbasis bahan baku lokal seperti tebu, jagung, dan singkong mampu menurunkan emisi karbon sekaligus memperkuat rantai pasok energi domestik.

"Etanol dari tebu, jagung atau singkong itu tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga memperkuat rantai pasok energi domestik. Selama kadar etanolnya diatur dengan benar, kendaraan tidak akan mengalami masalah teknis berarti," ungkapnya.

Tri menjelaskan bahwa pemanfaatan etanol dapat menekan ketergantungan impor BBM yang selama ini mencapai lebih dari 45 persen dari total kebutuhan nasional.

Selain manfaat lingkungan dan energi, ia juga menyebut pengembangan industri bioetanol di dalam negeri berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian nasional.

"Ini langkah strategis untuk membangun kemandirian energi berbasis sumber daya dalam negeri. Pemerintah tinggal memastikan kesinambungan pasokan bahan baku dan infrastruktur distribusinya," ia menambahkan.

Dukungan terhadap Kebijakan Sumur Rakyat

Pakar kebijakan publik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Yogi Suprayogi, turut menanggapi kebijakan energi yang diusung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, khususnya terkait program etanol dan pengelolaan sumur minyak rakyat.

Yogi menilai dua kebijakan tersebut merupakan terobosan yang penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi impor.

"Secara konsep, bagus. Kalau masyarakat lokal bisa bekerja sama dengan organisasi atau koperasi rakyat, itu bisa memperkuat ekonomi daerah," ungkap Yogi.

Namun, ia memberikan catatan agar pelaksanaan kebijakan sumur rakyat tetap memprioritaskan kesejahteraan masyarakat.

Ia juga mengingatkan agar kebijakan ini tidak dimanfaatkan oleh perusahaan besar untuk mengambil keuntungan secara sepihak.

Penulis :
Ahmad Yusuf