
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa sore (21/10/2025) ditutup menguat signifikan sebesar 149,10 poin atau 1,84 persen ke posisi 8.238,08.
Sentimen Pemangkasan Suku Bunga Dorong Penguatan
Penguatan IHSG ini terjadi di tengah ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) dalam waktu dekat.
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, mengungkapkan, "Beberapa saham bluechips menjadi penopang penguatan indeks, antara lain dipicu oleh ekspektasi penurunan suku bunga BI dan The Fed, meredanya kekhawatiran akan memanasnya kembali perang dagang AS dan China, serta ekspektasi membaiknya perekonomian pada kuartal IV 2025."
Dari sisi domestik, pelaku pasar menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan pekan ini.
Konsensus memperkirakan BI akan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen dari posisi sebelumnya 4,75 persen.
Selain itu, deposit facility rate diperkirakan turun menjadi 3,5 persen dari 3,75 persen, dan lending facility rate menjadi 5,25 persen dari 5,5 persen.
Pelaku pasar juga menanti rilis data pertumbuhan kredit September 2025 yang diperkirakan sedikit melambat menjadi 7,5 persen dibandingkan 7,56 persen pada Agustus 2025.
Dari mancanegara, ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga menjadi pendorong sentimen positif, terutama menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 28–29 Oktober 2025.
IHSG Menguat Stabil, Sektor Transportasi Pimpin Kenaikan
IHSG dibuka menguat sejak awal perdagangan dan terus bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi kedua.
Indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga naik sebesar 23,58 poin atau 2,96 persen ke posisi 819,89.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor mencatatkan penguatan, dengan sektor transportasi & logistik memimpin kenaikan sebesar 3,72 persen, diikuti sektor infrastruktur yang naik 3,43 persen dan sektor properti yang naik 3,41 persen.
Namun, dua sektor mengalami pelemahan, yaitu sektor barang konsumen primer yang turun 0,96 persen dan sektor industri yang melemah 0,15 persen.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar di antaranya NIRO, INDX, BULL, BESS, dan MORA.
Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar adalah DWGL, MLPT, TEBE, PGUN, dan JARR.
Total transaksi perdagangan saham hari ini mencapai 2.298.056 kali dengan volume sebanyak 31,19 miliar lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp22,04 triliun.
Tercatat 447 saham menguat, 232 saham melemah, dan 135 saham stagnan.
Bursa regional Asia juga bergerak positif, dengan indeks Nikkei menguat 75,50 poin atau 0,15 persen ke 49.261,50, indeks Shanghai naik 52,44 poin atau 1,36 persen ke 3.916,76, indeks Hang Seng naik 168,73 poin atau 0,65 persen ke 26.027,10, dan indeks Straits Times naik 52,12 poin atau 1,20 persen ke 4.381,10.
- Penulis :
- Shila Glorya