
Pantau - Institut Pertanian Bogor (IPB) University bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan hasil survei lokasi calon Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dalam forum diseminasi yang digelar di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu.
Forum ini menjadi bagian penting dalam proses penyusunan rekomendasi desa-desa yang dinilai siap masuk ke tahap pembangunan konstruksi KNMP.
"Melalui diseminasi hari ini, diharapkan dapat tersusun rekomendasi desa-desa yang akan masuk ke tahap pembangunan konstruksi," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Ridwan Mulyana.
Kolaborasi Strategis untuk Ekonomi Biru Indonesia
Program KNMP disebut sebagai bentuk sinergi antara akademisi dan pemerintah dalam mendukung pembangunan ekonomi biru nasional.
Wakil Rektor III IPB University, Ernan Rustiadi, menyampaikan bahwa forum ini merupakan hasil kolaborasi intensif antara IPB dan KKP dalam menyusun basis data pembangunan KNMP secara nasional.
"Kegiatan ini merupakan kolaborasi intensif antara KKP dan IPB dalam menyusun basis data pembangunan KNMP. Ini menjadi contoh nyata kolaborasi akademisi dan pemerintah dalam membangun Indonesia," ujarnya.
Ernan juga berharap forum diseminasi ini menjadi wadah bagi akademisi, KKP, dan mitra perguruan tinggi lainnya untuk memberi masukan konstruktif agar pembangunan KNMP tepat sasaran dan berkelanjutan.
"Melalui diseminasi ini, diharapkan tersusun rekomendasi lokasi yang siap masuk tahap konstruksi serta terbangunnya dukungan kolektif terhadap peta jalan pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih secara nasional," tambahnya.
Hasil Survei dan Rekomendasi Lokasi Pembangunan KNMP
Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University, Handian Purwawangsa, memaparkan bahwa hasil survei mencakup kajian literatur terhadap 1.008 calon lokasi KNMP serta survei lapangan di 282 desa.
Dari hasil tersebut, IPB merekomendasikan:
77 calon lokasi KNMP Hub
194 calon lokasi KNMP Penyangga
11 lokasi yang tidak dikategorikan sebagai desa perikanan tangkap
"Paparan hari ini juga memuat jenis dan kapasitas fasilitas berbasis klaster, termasuk rumusan model bisnis, kewirausahaan, dan model pendampingan terintegrasi untuk memastikan keberlanjutan ekonomi masyarakat nelayan," jelas Handian.
Data dan analisis yang dipaparkan tidak hanya bersifat statistik, namun menjadi dasar penting untuk menjamin ketepatan sasaran pembangunan, kesesuaian infrastruktur dengan karakteristik wilayah, serta penguatan kemandirian nelayan.
Ketua Departemen Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan FEM IPB University, Adi Hadianto, menyebut bahwa program 1.000 KNMP merupakan upaya pemerataan ekonomi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menjelaskan bahwa program ini bertujuan mentransformasi desa pesisir tradisional menjadi kawasan perikanan yang modern, tertata, dan produktif dengan ekosistem terintegrasi.
"KNMP tidak hanya membangun infrastruktur modern, tetapi membangun ekosistem bisnis di desa nelayan. Jika terwujud, dampaknya akan menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian," tegasnya.
Forum ini juga melibatkan pembahas dari perguruan tinggi mitra lokal di 17 provinsi lokasi survei KNMP dan menjadi bagian dari kolaborasi multipihak untuk membangun kampung nelayan secara nasional.
- Penulis :
- Gerry Eka







