
Pantau.com - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Kementerian PPN menilai peetumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan agar Indonesia bisa naik kelas menjadi negara maju.
Kepala Bappenas/Menteri PPN Bambang Brodjonegoro mengatakan untuk mencapainya Indonesia harus membuat keanekaragaman atau diversifikasi ekonomi, selain itu perkembangan sektor manufaktur juga harus didorong lebih cepat.
"Dalam waktu lima belas tahun ke depan, Indonesia bertekad untuk menjadi negara berpendapatan tinggi. Namun, hasil studi ADB(Asian Development Bank)-Bappenas menunjukkan struktur perekonomian yang masih berbasis komoditas serta manufaktur dan jasa berteknologi rendah akan menyulitkan Indonesia untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi," ujarnya dalam pemaparan di acara peluncuran buku Kebijakan untuk Mendukung Pembangunan Sektor Manufaktur di Indonesia 2020-2024, di kantornya, Jumat (8/2/2019).
Baca juga: Pekerja Indonesia Bisa Digaji Gepokan Rupiah di Tahun 2030, Syaratnya?
Hasil studi ini menganalisis prospek pertumbuhan Indonesia selama 2020-2024, khususnya bagaimana ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 7 persen di masa datang.
"Untuk itu, pemerintah harus mendorong industrialisasi agar pertumbuhan Indonesia lebih tinggi dalam jangka menengah dan panjang," imbuhnya.
Lebih lanjut, dibahas pentingnya upaya diversifikasi dan meningkatkan sektor manufaktur, termasuk agar pemerintah dapat mendorong kebijakan industri yang lebih modern, serta peranan penting dari kebijakan fiskal dan moneter dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
"Agar aspirasi dan cita-cita untuk mencapai negara berpendapatan yang lebih tinggi ini dapat dicapai, penting bagi Indonesia untuk mendorong pengembangan industri manufaktur dengan kompleksitas dan nilai tambah yang lebih tinggi," katanya.
Baca juga: Wajib Tahu Gengs! Laporan Pajak Sekarang Harus Gunakan e-Filing, Buruan Register
Selain itu, penting juga meningkatkan produktivitas, mendukung diversifikasi produk, menciptakan keterkaitan nilai tambah yang lebih kuat antara perusahaan besar dengan UKM, dan juga perusahaan domestik dengan pasar internasional.
"Pemerintah perlu memulai dialog dengan sektor swasta agar dapat bersama-sama mengidentifikasi dan mengatasi hambatan terhadap pembangunan sektor manufaktur modern. Pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama dalam mendorong inovasi produk yang lebih bervariasi dengan konten teknologi yang lebih tinggi,” tambah Penasihat di Departemen Penelitian Ekonomi dan Kerja Sama Regional ADB, Jesus Felipe.
Baca juga: Menteri Keuangan Era SBY dan Senior Sri Mulyani Korek Utang Negara
Hasil studi ADB-Bappenas ini juga menekankan transformasi ekonomi Indonesia perlu menjadi prioritas pembangunan Jangka menengah 2020-2024.
"Hasil studi ADB-Bappenas ini menjadi Iandasan yang kokoh bagi para pengambil kebijakan Indonesia agar mulai merencanakan kebijakan yang perlu dilaksanakan guna mendukung pembangunan Indonesia dalam jangka menengah dan panjang. Analisis dan rekomendasi dalam buku ini juga akan menjadi masukan penting bagi agenda pembangunan jangka menengah 2020-2024," pungkas Bambang.
- Penulis :
- Nani Suherni