
Pantau.com - Menteri Perdagangan periode 2004-2011, Mari Elka Pangestu memberikan saran kepada pemerintah untuk menggenjot ekspor yang sepanjang 2018 tumbuh namun melambat. Mari Elka mengatakan, harus ada upaya jangka pendek dan jangka menengah yang harus segera dilakukan pemerintah.
"Mengenai saran ada banyak sih sarannya. Kalau jangka pendek ini mungkin tidak terlalu banyak dibahas menurut hemat kami, adalah bagaimana kita mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi eksportir saat ini," ujarnya dalam jumpa pers yang digelar di kantor Kementerian Perdagangan, Jl. Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Senin (11/3/2019).
"Yang bisa dipermudah, difasilitasi, dan setahu saya Kementerian perdagangan dengan yang lain sedang membahas ini," imbuhnya.
Baca juga: Ini Alasan Orang Kaya Makin Kaya, Harta Kekayaan Tak Kena Pajak
Selain itu kata dia, perlu strategi untuk lebih mendorong investasi. Sebab kata dia, semua sepakat tanpa adanya investasi ekspor tidak mungkin dapat ditingkatkan.
Sementara untuk jangka menengah kata dia, yakni terkait peningkatan daya saing. Perlunya RI memiliki nilai jual lebih dalam persaingan global.
"Jangka menengah adalah bagaimana kita meningkatkan daya saing. Kita melihat bahwa dunia sudah berubah kita tidak bisa mengandalkan komoditi dan produk tertentu saja," tuturnya.
Baca juga: Garuda Indonesia Angkat Bicara Soal Boeing 737 Max 8
"Harus berpikir bagaimana Indonesia bisa ada dalam global value chain, seperti otomotif misalnya, apa kita akan meningkatkan investasi di situ sehingga kita menjadi hub di regional. Karena kita mempunyai pasar yang besar," imbuhnya.
Selain itu juga, bagaimana produk Indonesia bisa bersaing di pasar dalam negeri sehingga produk dalam negeri akan meningkat.
"Kita perlu efisien, sektor jasa-jasa yang efisien bukan hanya untuk ekspor tapi juga mendukung daya saing dan efisiensi di sektor yang lain. Misalnya logistik. Tidak mungkin ekspor kita baik kalau logistik kita tidak efisien," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni