
Pantau.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap satu orang lagi dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Jakarta terkait distribusi pupuk. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengonfirmasi tim satgas menangkap satu orang anggota DPR.
"Dini hari tadi, KPK mengamankan satu orang anggota DPR RI. Saat ini sedang proses pemeriksaan lebih lanjut di gedung KPK," kata Febri Kepada wartawan, Kamis (28/3/2019).Sebelumnya, Febri menyebut ada tujuh orang yang diamankan terdiri dari Direksi BUMN, pihak swasta, dan pengemudi.
Sejauh ini memang belum dijelaskan dari direksi BUMN mana yang terjerat OTT. Namun perlu sobat Pantau tahu, Indonesia memiliki perusahaan plat merah di bidang pupuk yakni PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero) juga memiliki 7 anak perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pupuk, berikut daftarnya;
Baca juga: Alasan Indonesia Masih Gunakan Batu Bara saat Eropa dan China Beralih
1. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (99,9 persen) di Palembang, Sumatra Selatan, memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya serta pupuk organik.
2. PT Pupuk Kalimantan Timur (99,9 persen) di Bontang, Kalimantan Timur, memproduksi dan memasarkan pupuk urea, NPK, organik dan industri kimia lainnya.
3. PT Petrokimia Gresik (99,9 persen) di Gresik, Jawa Timur, memproduksi dan memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/18, Phonska, DAP, NPK, ZK dan industri kimia lainnya serta pupuk organik.
4. PT Pupuk Kujang (99,9 persen) di Cikampek, Jawa Barat, memproduksi dan memasarkan pupuk urea, NPK, organik dan industri kimia lainnya.
5. PT Pupuk Iskandar Muda (99,9 persen) di Lhokseumawe, Aceh, memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia lainnya.
6. PT ASEAN Aceh Fertilizer (60 persen) di Lhokseumawe, Aceh, sedang dalam proses likuidasi.
7. Hengam Petrochemical Company (0,63 persen) di Teheran, Iran, perusahaan patungan dengan National Petrochemical Company of Iran.
Baca juga: Miris, Pengusaha Ayam Jual Mobil hingga Ruko karena Harga Anjlok
Adapun anak perusahaan yang bergerak dalam bidang selain produksi pupuk adalah:
1. PT Mega Eltra (96,7 persen) di Jakarta, bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum.
2. PT Rekayasa Industri (90,6 persen) di Jakarta, bergerak dalam penyediaan jasa engineering, procurement, dan construction (EPC).
3. PT Pupuk Indonesia Logistik (97 persen) di Jakarta, resmi berdiri pada tanggal 23 Desember 2013, yang bergerak dalam bidang usaha jasa pelayaran dan jasa angkutan laut.
4. PT Pupuk Indonesia Energi (50 persen) di Jakarta, PT Pupuk Indonesia Energi resmi berdiri pada tanggal 18 Agustus 2014, yang bergerak dalam bidang jasa pembangkitan energi lsitrik dan utilitas
5. PT Pupuk Indonesia Pangan (90,86 persen) di Jakarta, PT Pupuk Indonesia Pangan resmi berdiri pada tanggal 30 April 2015, yang bergerak dalam bidang perindustrian dan perdagangan bidang pertanian.
Baca juga: Babak Belur Peternak Ayam Keluhkan Adanya Peraturan yang Mandul
Sementara, pendapatan BUMN yang satu ini cukup menjanjikan, di kutip dari data Pupuk Indonesia, dalam jangka waktu 4 tahun terakhir industri pupuk turut memberikan kontribusi terhadap devisa Negara melalui ekspor ke mancanegara.
Sejak tahun 2015 hingga oktober 2018, Pupuk Indonesia telah mengekspor produk pupuk dan amoniak sejumlah 6,67 juta ton dengan nilai USD 1.78 miliar.
Total ekspor pupuk dan amoniak mencapai 1,49 juta ton pada tahun 2015, namun di tahun 2018 di targetkan mencapai 2,13 juta ton dengan nilai USD 604 juta.
rn- Penulis :
- Nani Suherni