
Pantau.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan aliran modal asing masuk ke Indonesia akan membanjiri Indonesia usai Pemilihan Umum (Pemilu) berlangsung.
Hal ini kata dia terlihat dari data Pemilu tahun 2014 dimana saat situasi global cukup baik dan kondisi politik mengalami stabilisasi maka aliran modal mengalir ke Indonesia.
"2014 pada waktu itu selesai Pemilu situasi global saat itu cukup baik, kita terima inflow USD 26 miliar," ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (2/4/2019).
Baca juga: Baca Baik-baik! Naik 5 Persen, Ini Daftar Lengkap Gaji PNS Tahun 2019
Ia berharap, pada Pemilu 2019 aliran modal masuk bisa lebih tinggi dari tahun 2018 lalu. "Mudah-mudahan setelah pemilu nanti inflow yang masuk ke Indonesia jauh lebih bagus dari tahun lalu," ungkapnya.
Pihaknya memperkirakan jika tidak ada sentimen lain aliran modal masuk diproyeksikan bisa mencapai USD 20-26 miliar dolar.
"Terus capital inflow kalau bagus bisa terima USD 20-26 miliar. 2016-2017 kita terima masing-masing sekitar USD 20 miliar," katanya.
Baca juga: Waduh! Sebagian Besar PNS Belum Terima Kenaikan Gaji
"Tahun lalu berat karena inflow sampai quartal III growth negatif baru di quartal IV masuk inflow USD10 miliar portfolio. Kuartal I tahun ini mulai masuk sambung quartal IV, Kuartal II juga masuk dan mudah-mudahan setelah Pemilu masuk lebih besar lagi," imbuhnya.
Target ini diprediksi dapat tercapai pasalnya secara global yang The Fed diprediksi tetap dovish. Kemudian, perundingan AS China diharapkan sudah ada titik temu. Lalu Defisit Transaksi Berjalan (Current Account Defisit/CAD) kita terkontrol.
"(Lalu) mudah-mudahan setelah Pemilu juga ketidakpastian terkait politik sudah hilang. Jadi ya dana-dana bisa masuk ke Indonesia lebih baik lagi dan itu kita pantau terus," pungkasnya.
- Penulis :
- Nani Suherni