Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Papua Nugini Sulit Jual Mobil Bekas KTT APEC, RI Pilih Sewa di IMF-WB

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Papua Nugini Sulit Jual Mobil Bekas KTT APEC, RI Pilih Sewa di IMF-WB

Pantau.com - Hampir tujuh bulan setelah Papua Nugini menjadi tuan rumah KTT APEC, mayoritas mobil mewah Maserati dari Italia yang digunakan untuk membawa para tamu penting masih disimpan di ibukota Port Moresby.

Menteri yang bertanggung jawab mengurusi APEC Justin Tkatchenko mengatakan terjadi kesalahan dalam proses penjualan mobil-mobil mewah tersebut. Tkatchenko mengatakan sejauh ini baru satu Maserati dan satu Bentley yang sudah terjual, menurut laporan yang diterimanya dari Departemen Keuangan.

"Aturan lelang yang dikeluarkan salah. Itu masalahnya," katanya. 

"Jadi usaha kita untuk mendapatkan kembali keseluruhan dana pembelian tidak tercapai. Kami harus memulai proses lagi," tambahnya.

Baca juga: 4 Prioritas Pembahasan APEC 2019, Masyarakat Digital Masuk List

Sekitar 40 Maserati yang harganya dipasaran sekitar Rp1,4 miliar perbuah dan 3 mobil Bentley dari Inggris, yang salah satunya sekarang diberikan kepada Gubernur Jendral PNG, dibeli untuk keperluan KTT APEC.

Pembelian mobil-mobil mewah untuk membawa para tamu sebelumnya mendapat kritikan karena pemerintah PNG dituduh mengeluarkan biaya untuk hal yang tidak perlu sementara pelayanan dasar bagi warga setempat masih belum memadai.

Namun pemerintah dan Otoritas APEC mengatakan mobil-mobil tersebut akan dengan mudah dijual kembali. Bulan Februari lalu, Menteri Keuangan yang saat itu dijabat James Marape, yang sekarang menjadi Perdana Menteri mengumumkan bahwa proses lelang sudah dibuka.

Meski pada awalnya disebutkan bahwa mobil ini akan segera terjual muda 'seperti menjual kacang', Tkatchenko sekarang ketertarikan untuk membeli mobil-mobil tersebut sekarang tampak menurun. "Kami mendapat banyak minat pada awalnya namun sekarang karena proses yang panjang, minat mulai berkurang." kata Tkatchenko.

Baca juga: Ratusan Mobil KTT APEC di Papua Nugini Tak Tahu Rimbanya, Pelelangan Ditunda

Sekitar Rp120 miliar biaya APEC belum dibayar

Secara umum keseluruhan pembiayaan KTT APEC ini harus dilaporkan ke parlemen PNG namun sejauh ini belum ada keterangan kapan akan disampaikan.

Justin Tkatchenko mengatakan sekitar $AUD 12 juta (Rp120 miliar) dari pembiayaan APEC tersebut belum dibayar untuk para kontraktor.

Tkatchenko menyalahkan pihak departemen keuangan mengenai biaya yang belum dibayar dan Tkatchenko mengatakan bahwa dalam laporan nantinya akan disebutkan bahwa masih ada biaya yang belum dibayar.

"Kita tidak bisa seperti ini selamanya, meski para pemasok ini belum dibayar, kita harus bergerak maju." katanya.

Baca juga: Menghemat! Berikut Pos Anggaran IMF-WB 2018 yang Diperkecil

Mobil sewaan di IMF-WB Bali 

Indonesia juga sempat menggelar gelaran Internasional Monetary Fund World Bank 2018 di Bali. Saat itu pemerintah rupanya memilih memangkas anggaran dengan menyewa mobil untuk para delegasi tanpa harus membeli.

Saat itu, Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan anggaran yang digunakan mencapai Rp566 miliar, dengan dana yang sudah dibayarkan untuk kebutuhan acara Rp192,1 miliar.

"Angka ini betul-betul hemat. Kalau orang kalau bilang IMF mewah, enggak ada mewah-mewahnya," kata Luhut di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10/2018).

Kemudian ada penghematan lainnya yakni penggunaan mobil untuk 400 delegasi dari berbagai negara, juga tidak menggunakan mobil mewah. Jenis kendaraan Mercedes-Benz seri E200 tahun 2013 dan 2015 bahkan hitungannya adalah sewa. 

Penulis :
Nani Suherni