HOME  ⁄  Ekonomi

Kepala BKPM Ralat Informasi Terkait Kepemilikan 4 Unicorn Indonesia

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Kepala BKPM Ralat Informasi Terkait Kepemilikan 4 Unicorn Indonesia

Pantau.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tom Lembong mengklarifikasi pernyataannya terkait kepemilikan 4 unicorn Indonesia yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukapalak yang sebelumnya diberitakan tercatat milik Singapura. 

Dia mengklasifikasi melalui akun Twitter resminya, @tomlembong ia menyampaikan maaf dan meralat infomasi yang ia berikan saat pemaparan realisasi investasi kuartal II 2019. 

"Maaf & ralat:  @tokopedia dan @bukalapak sudah klarifikasi ke saya, @gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia... ???????????? Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini ????????," tulisnya , Selasa pukul 20.42 WIB (30/7/2019).

Baca juga: Meski dari Indonesia, Dana Investasi 4 Unicorn Malah Masuk ke Singapura

Dia juga mengunggah data Google dan Tamasek yang dimaksudkan dalam pernyataannya pagi tadi. 

Untuk diketahui sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa investasi dari 4 Unicorn di Indonesia yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Buka lapak justru disebut tak masuk ke Indonesia.

Kepala BKPM mengungkapkan, dana yang masuk ke Indonesia, ternyata hanya dalam bentuk pembayaran masing-masing vendor, supplier dan biaya operasional dari 4 unicorn. 

"Faktanya adalah, induk 4 Unicorn kita memang di Singapura semua, (jadi) uang yang masuk itu lewat Singapura semua dan seringkali yang masuk ke Indonesia bukan dalam bentuk investasi tapi langsung bayar ke vendor dan supplier," ujarnya saat ditemui di Gedung BPKM, jl Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (30/7/2019). 

Baca juga: Ternyata 'Ada Udang di Balik Batu' Investor Rebutan Unicorn RI

Sehingga pihaknya hingga saat ini tidak bisa memastikan berapa jumlah investasi yang masuk ke Indonesia dari unicorn-unicorn asal dalam negeri. Pasalnya investasi masuk melalui perusahaan induknya di Singapura.

"Penghitungan ekonomi digital, angka-angkanya makin jelas (namun) kuncinya di Singapura," ungkapnya.

Bahkan dalam riset Google, keempat Unicorn pertama di Indonesia bukan tercatat sebagai milik Indonesia namun justru dianggap milik Singapura. 

"Karena riset Google dan Temasek yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi di Asean itu malah 4 unicorn kita diclaim sebagai Unicorn mereka karena investasinya masuk ke perusahaan induk yang berada di Singapura," pungkasnya.

Penulis :
Nani Suherni