
Pantau.com - Bagi Sobat Pantau yang sudah menikah, tetapi masih memiliki gaji Upah Minimum Provinsi (UMP) tentu bikin cemas. Namun, ada beberapa cara atau langkah agar bisa tetap eksis dengan pendapatan kurang lebih dari Rp 3.940.973, UMP DKI Jakarta.
Di sini bukan seberapa besar gaji yang kamu miliki, tapi bagaimana mengaturnya. Meski gaji sangat besar hingga dua digit sekalipun, kalau tidak bisa dikelola dengan baik, ya sama saja.
Karena itu, jangan berkecil hati apabila gaji masih di angka Rp4 juta meski berstatus sudah menikah. Alasannya, gaji bisa bertambah di masa mendatang, tapi yang paling penting tahu cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji pas-pasan.
Baca juga: KSPI Minta Upah Minimum Jakarta Naik Jadi Rp4,6 Juta
Berikut ini Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji UMP
Masak bersama istri. (Foto: Healtline)
Jika tinggal berdua dengan pasangan, atau sudah memiliki anak maka dengan memasak di rumah tentu akan jauh lebih hemat. Sebab, bahan makanan jauh lebih murah ketimbang makanan jadi.
Hitung saja, contoh Sobat Pantau menghabiskan Rp15 ribu untuk satu porsi makanan. Kemudian, dikalikan dua maka total Rp30 ribu sekali makan. Makan tiga kali sehari, sudah menghabiskan Rp90 ribu.
Sementara, jika masak sendiri, Sobat Pantau malah hanya butuh setengah dari bujet tersebut untuk makan per hari. Kita dapat menyisihkan Rp200 ribu untuk belanja beras dan minyak goreng. Kemudian, sediakan dana Rp1 juta untuk lauk-pauk. Tentu dengan catatan, belanja di pasar agar lebih murah ya Pantau Gengs.
Total makanan di atas sebulan Rp1,2 juta. Sekitar 30 persen saja dari gaji per bulan.
2. Ngontrak atau KPR Tidak Lebih dari 20 Persen
Ilustrasi rumah KPR. (Foto: IST)
Untuk kontrakan maupun KPR, alokasikan bujet tidak lebih dari 20 persen penghasilan. So, batas dana yang bisa dialokasikan untuk tempat tinggal taruhlah Rp800 ribu.
Akan jauh lebih baik lagi apabila kita mengambil KPR. Untungnya pemerintah sudah menyediakan program KPR bersubsidi yang memang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan maksimal Rp4 juta.
Sekadar catatan, lokasi rumah tidak berada di Jakarta. Namun di pinggiran Ibu Kota seperti Depok, Cikarang, ataupun Bekasi.
3. Pilih Transportasi Murah
ilustrasi berkendaraan sepeda motor dengan istri dan anak. (Foto: bayimages.net)
Saat masih jombo atau single, transportasi yang murah adalah transportasi umum, maka saat menikah coba pilih sepeda motor. Jadi, Sobat Pantau bisa berangkat bersama pasangan. Baik ke kantor atau bepergian.
Taruhlah bensin sepeda motor Rp7.700 per liter untuk sehari. Nah, dalam sebulan, kamu perlu sisihkan anggaran Rp231 ribu. Angka ini dengan asumsi jarak tidak terlalu jauh.
4. Sisihkan 10 Persen untuk Belanja Rumah Tangga
Ilustrasi rumah. (Foto: IST)
Kebutuhan rumah tangga seperti listrik, peralatan mandi, dan beberapa peralatan lain harus ada. Jadi, sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk belanja bulanan. Termasuk pulsa dan internet.
Taruhlah total Rp400 ribu. Dengan pembagian Rp100 ribu untuk pulsa. Kemudian, sisa Rp200 ribu untuk listrik dan untuk laundry.
5. Sisihkan 10 Persen untuk Tabungan
Ilustrasi menabung. (Foto: AC)
Jangan pernah lupakan tabungan. Tabungan di sini bisa kita siapkan dengan tujuan sebagai dana darurat untuk masa depan.
Apabila akan digunakan sebagai dana darurat, maka minimal persiapkan uang sebanyak tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan. Dengan gaji Rp4 juta asumsi pengeluaran bulanan adalah 60 persennya, yaitu Rp2,4 juta. Jadi, Sobat Pantau perlu memiliki uang minimal Rp7,2 juta di tabungan.
Untuk mencapai angka tersebut, kamu dapat menyisihkan 10 persen dari tabungan yaitu Rp400 ribu. Berarti butuh waktu 18 bulan. Mungkin terlihat begitu lama, tapi mulai aja dulu, daripada ngayal gak bakal jalan!
Baca juga: Hore! BCA Segera Turunkan Bunga KPR dan Kredit Kendaraan
6. Sisihkan 5 Persen untuk Investasi
Ilustrasi investasi. (Foto:Tech Crunch)
Bukan hanya tabungan, penting pula bagi kita memiliki investasi agar uang yang dimiliki tidak tergerus inflasi. Lumayan, kalau melihat uang yang Sobat Pantau miliki bisa berkembang.
Alokasi bagi investasi tidak perlu besar di awal. Sebab, ada potensi kerugian yang bisa saja terjadi. Untuk di awal sisihkan 5 persen untuk investasi setiap bulan, yaitu Rp200 ribu.
Silahkan pilih investasi reksadana yang bisa dimulai dengan dana yang terjangkau. Tentu dengan memiliki proses yang tidak merepotkan.
7. Jangan Lupa Asuransi
Asuransi. (Foto: Slidemodel)
Jika investasi dan tabungan berguna sebagai dana masa depan, asuransi lebih dari itu. Singkatnya, asuransi berguna untuk mengalihkan risiko yang terjadi.
Risiko itu bisa saja berupa penyakit ataupun kejadian tak terduga lain yang berdampak pada kondisi finansial. Daripada harus kehilangan tabungan dan investasi, lebih baik gunakan asuransi untuk meng-cover risiko.
Alokasi asuransi bisa kamu siapkan dengan bujet tiga sampai lima persen penghasilan. Yaitu sekitar Rp120 ribu sampai Rp200 ribu.
8. Jangan Lupa Liburan
Ancol. (Foto: Istimewa)
Memilih hidup hemat bukan berarti lupa piknik. Jangan sampai karena kerjaan, kamu malah stres dan sakit karena lupa untuk liburan. Karena itu, tak ada salahnya sediakan anggaran untuk liburan.
Bujet liburan bisa kamu sisihkan sebanyak 5 persen dari gaji, yaitu sekitar Rp200 ribu per bulan. Bujet tersebut bisa kita gunakan setiap bulan atau malah ditabung. Nanti setelah beberapa bulan baru digunakan sekaligus.Ini Adalah Gambaran Hitung-hitungan Total Bujet Gaji Rp4 juta:
Makan: Rp1.200.000
Biaya Tempat Tinggal: Rp800.000
Biaya Transportasi : Rp231.000
Belanja Bulanan : Rp400.000
Tabungan : Rp400.000
Investasi : Rp200.000
Asuransi : Rp200.000
Liburan : Rp200.000Total : Rp3.631.000
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
