
Pantau.com - Harga minyak jatuh pada perdagangan Kamis 9 April 2020 karena keraguan bahwa OPEC dan sekutunya akan sepakat untuk mengurangi pasokan minyak. Investor berharap pasokan bisa dikurangi untuk mengimbangi penurunan harga minyak yang terjadi selama pandemi Korona (COVID-19).
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu-sekutunya termasuk Rusia, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, sepakat untuk memangkas produksi sebesar 10 juta barel per hari mulai Mei.OPEC+ mengharapkan produsen lain termasuk Amerika Serikat untuk memotong 5 juta barel per hari lagi. Namun, Amerika Serikat tak mau berpartisipasi dalam misi pengurangan pasokan.
Baca juga: Menakar Anjloknya Harga Minyak Dunia Akibat Virus Korona
Seperti diberitakan Reuters, Jumat (10/4/2020), Futures Brent LCOc1 turun USD1,36 atau 4,1% menjadi USD31,48 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) CLc1 turun USD2,33 atau 9,3 persen, menjadi USD22,76.
OPEC+ telah mempertimbangkan pembatasan sebesar 15 juta hingga 20 juta barel per hari (bpd), atau 15 persen hingga 20 persen dari pasokan global. Namun, OPEC mengatakan akan memudahkan penurunan produksi antara Juli dan Desember menjadi 8 juta barel per hari dan menjadi 6 juta barel antara Januari 2021 hingga April 2022.
OPEC+ mengatakan akan mengadakan pertemuan konferensi video lagi pada 10 Juni, untuk menilai pasar. Mengingat pertemuan OPEC terakhir pada awal Maret berakhir dengan sengit, dengan Rusia dan Arab Saudi tidak dapat mencapai kesepakatan untuk mengekang produksi ketika virus menyebar, menambah kemerosotan harga.
Baca juga: Minyak Dunia Anjlok, Pertamax Cs Berpotensi Turun Harga
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta