Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sri Mulyani Revisi Proyeksi Ekonomi RI 2020 Tumbuh Negatif 2,2-1,7 Persen

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Sri Mulyani Revisi Proyeksi Ekonomi RI 2020 Tumbuh Negatif 2,2-1,7 Persen

Pantau.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia keseluruhan tahun 2020 masih berada dalam rentang negatif. Namun kontraksinya lebih dalam yakni minus 2,2 hingga minus 1,7 persen.

“Memang ini sedikit lebih baik dibandingkan rata-rata negara ASEAN atau emerging market tapi kita tetap waspada,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual realisasi APBN per November 2020 di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Baca juga: Menkeu: UU Cipta Kerja Perkuat Pondasi Ekonomi Indonesia

Sebelumnya, Menkeu memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI selama tahun ini berada pada kisaran minus 1,7 hingga minus 0,6 persen.

Total, pemerintah sudah melakukan empat kali revisi pada 2020 yakni Mei-April yakni minus 0,4 hingga 2,3 persen, kemudian Mei-Juni 0,4 persen hingga 1,0 persen, September-Oktober minus 1,7 hingga minus 0,6 persen dan Desember ini minus 2,2 hingga minus 1,7 persen.

Menkeu menjelaskan ketidakpastian yang tinggi karena pandemi COVID-19 membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh berbagai institusi mengalami beberapa kali revisi. Bank Pembangunan Asia (ADB) juga melakukan empat kali revisi dengan proyeksi terbaru mencapai minus 2,2 persen, IMF tiga kali revisi dengan proyeksi mencapai minus 1,5 persen.

Kemudian, Bank Dunia juga empat kali revisi dengan proyeksi mencapai minus 2,2 persen dan OECD juga empat kali revisi dengan proyeksi mencapai minus 2,4 persen.

Baca juga: Sandiaga Uno Ramal Ekonomi Indonesia di 2021 Bergerak Positif

Dalam outlook 2020, Menkeu menjelaskan hanya konsumsi pemerintah yang diperkirakan tumbuh positif yakni 0,3 persen sedangkan indikator lain seperti konsumsi rumah tangga tumbuh negatif 2,7 hingga 2,4 persen.

Kemudian, investasi diproyeksi tumbuh negatif kisaran 4,5 hingga 4,4 persen, ekspor kontraksi 6,2 persen hingga 5,7 persen dan impor juga diproyeksi tumbuh negatif kisaran 15 persen hingga 14,3 persen. Sementara itu, untuk kuartal IV-2020, Menkeu memproyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran minus 2,9 hingga minus 0,9 persen.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta