
Pantau - Patung Molly Malone yang terbuat dari perunggu menggambarkan karakter dari lagu rakyat Dublin yang terkenal, "Sweet Molly Malone." Dalam lagu tersebut, Molly adalah seorang penjual ikan cantik yang menjajakan hasil lautnya, termasuk kerang dan remis, menggunakan kereta dorong di sepanjang Suffolk Street, pusat kota Dublin. Meskipun tidak ada bukti nyata bahwa Molly Malone adalah orang yang benar-benar ada, patung ini tetap menjadi simbol penting dalam budaya Dublin, yang menarik lebih dari 500.000 turis setiap tahun.
Lagu "Sweet Molly Malone" dan Asal Usulnya
Lagu "Sweet Molly Malone," juga dikenal dengan judul "Cockles and Mussels" atau "In Dublin’s Fair City," telah dicover oleh banyak artis seperti Sinéad O’Connor dan The Dubliners. Walaupun lagu ini sangat identik dengan Dublin, asal usulnya masih menjadi misteri. Versi pertama dari lagu ini muncul di Boston pada tahun 1876, namun diperkirakan memiliki akar dari Irlandia. Dalam lagu, Molly diceritakan meninggal karena demam dan kemudian arwahnya menghantui kota Dublin.
In Dublin’s Fair City
Where the girls are so pretty
I first set my eyes on sweet Molly Malone
As she wheel’d her wheelbarrow
Through streets broad and narrow
Crying cockles and mussels alive, alive o!
Baca juga: Bin Chicken Island, Fenomena Burung Ibis di Tengah Kota Melbourne
Chorus:
Alive, alive o! Alive, alive o!
Crying cockles and mussels alive, alive o!
She was a fishmonger
But sure ’twas no wonder
For so were her father and mother before
And they each wheel’d their barrow
Through streets broad and narrow
Crying cockles and mussels alive, alive o!
Chorus:
She died of a fever
And no one could save her
And that was the end of sweet Molly Malone
But her ghost wheels her barrow
Through streets broad and narrow
Crying cockles and mussels alive, alive o!
Baca juga: Menelusuri Sejarah dan Keunikan Rumah Terkecil di Toronto
Apakah Molly Malone Sosok yang Nyata?
Walaupun banyak yang menganggapnya sebagai legenda, beberapa klaim menyebutkan bahwa Molly Malone adalah seorang perempuan asli yang tinggal di Dublin pada abad ke-17. Salah satu petunjuk yang mendukung ini adalah catatan tentang seorang wanita bernama Mary Malone yang meninggal pada 13 Juni 1699 di Dublin. Sejak itu, tanggal ini diperingati sebagai Molly Malone Day. Namun, hingga kini tidak ada bukti konkret yang membuktikan bahwa Molly adalah sosok nyata.
Patung Molly Malone: Simbol Kontroversial Dublin
Pada tahun 1988, dalam rangka perayaan Millennium Dublin, patung Molly Malone dipasang di Grafton Street. Patung yang dibuat oleh pematung Jeanne Rynhart ini menggambarkan Molly dengan pakaian khas abad ke-17 yang sedikit terbuka, yang kemudian memicu spekulasi bahwa ia mungkin seorang pelacur. Meskipun demikian, patung ini diterima dengan penuh cinta dan menjadi salah satu landmark paling terkenal di Dublin.
Patung ini sempat dipindahkan pada April 2014 untuk memberi ruang bagi proyek pembangunan transportasi. Meski demikian, popularitasnya tidak berkurang, bahkan lokasinya yang baru di Suffolk Street memberikan ruang lebih luas bagi pengunjung untuk berfoto.
Baca juga: The Big Chair, Kursi Raksasa dengan Sejarah Unik di Washington DC
Tradisi dan Kampanye Modern
Patung ini tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga bagian dari tradisi Dublin. Setiap 13 Juni, kota ini merayakan Molly Malone Day dengan musik, parade, dan pertunjukan jalanan. Salah satu tradisi yang muncul adalah kebiasaan wisatawan untuk mengusap payudara patung tersebut untuk mendapatkan keberuntungan, meskipun ini memicu kritik terkait objektifikasi perempuan.
Pada Februari 2024, kampanye "Leave Molly mAlone" dimulai, menyerukan penghentian tradisi tersebut dan menyerukan pembuatan patung Molly Malone yang lebih akurat secara historis.
Meskipun ada kontroversi, patung Molly Malone tetap menjadi simbol yang kaya akan humor, warisan musik, dan ketahanan budaya Dublin, serta terus dikenang sebagai bagian dari sejarah kota ini.
Baca juga: Patung Joan of Arc, Penghormatan Terhadap Pahlawan Prancis di Meridian Hill Park Washington DC
- Penulis :
- Latisha Asharani