
Pantau - Socrates Sculpture Park di Long Island City, Queens, merupakan museum luar ruang yang menampilkan berbagai patung skala besar dan instalasi multimedia yang terus berubah, dengan latar belakang Sungai East dan cakrawala Manhattan. Taman ini menyediakan platform terbuka bagi seniman dari berbagai tingkat karier untuk menciptakan karya seni dalam skala besar. Sebagian besar karya seni yang dipamerkan dibuat langsung di lokasi, memberikan kesempatan langka bagi pengunjung untuk melihat proses pembuatan seni secara langsung.
Terletak di jantung kawasan Astoria, yang dikenal dengan komunitas Yunani terbesar di New York City, nama taman ini diambil dari filsuf Yunani, Socrates, sebagai penghormatan terhadap warisan budaya tersebut. Taman ini buka setiap hari sepanjang tahun, menjadikannya tempat kreativitas, komunitas, dan budaya di New York City.
Sebelum menjadi landmark budaya, tanah yang kini menjadi Socrates Sculpture Park dulunya merupakan tempat pembuangan sampah ilegal. Pada tahun 1985, pematung visioner Mark di Suvero melihat potensi dari lahan ini dan berinisiatif mengubahnya menjadi studio terbuka dan tempat pameran seni. Dengan bantuan seniman lokal dan warga setempat, di Suvero berhasil mengubah kawasan ini menjadi ruang yang hidup dan berkembang, serta menghidupkan kembali kawasan sekitarnya.
Baca juga: Menelusuri Keindahan Yunnan Garden, Taman Tersembunyi di Singapura
Pada tahun 1986, taman ini resmi dibuka dengan menampilkan patung-patung besar dan memberi kesempatan bagi seniman untuk membangun karya mereka langsung di lokasi. Selama 14 tahun berikutnya, taman ini beroperasi dengan status taman sementara hingga pada tahun 1998 diakui sebagai taman publik New York City. Penetapan ini mengamankan taman dari pembangunan komersial dan memastikan misi seni publik berlanjut.
Masa Depan Socrates Sculpture Park
Sejak diakui secara resmi, taman ini telah berkembang menjadi museum luar ruang yang terkenal dan telah menampilkan lebih dari 1.200 seniman. Pada tahun-tahun belakangan ini, taman ini membangun gedung permanen pertama mereka, yang dirancang oleh firma arsitektur LOT-EK, menggunakan enam kontainer pengiriman yang dipergunakan kembali. Gedung dua lantai ini kini menjadi rumah bagi kantor administrasi, program pendidikan, dan galeri dalam ruangan.
Seni yang Terus Berubah di Socrates Sculpture Park
Keunikan Socrates Sculpture Park terletak pada sifatnya yang tidak memiliki koleksi tetap. Setiap pameran yang digelar bersifat sementara, menjamin pengalaman yang berbeda pada setiap kunjungan. Untuk menjaga perubahan karya seni, taman ini menyelenggarakan tiga program utama setiap tahunnya, yaitu Pameran Musim Semi/Panas, Fellowship Tahunan Socrates, dan Seri Billboard Broadway yang telah menampilkan karya seniman terkenal.
Baca juga: Taman Persahabatan Tiongkok di Sydney, Jejak Sejarah dan Kedamaian di Tengah Hiruk Pikuk Kota
Program dan Acara di Socrates Sculpture Park
Selain tiga program utama, taman ini juga menyelenggarakan berbagai acara komunitas, seperti Yoga gratis setiap hari Minggu di musim hangat, serta Socrates Farmstand yang menyediakan produk lokal segar dari Juni hingga Oktober. Taman ini juga mendukung inisiatif lingkungan, seperti The Living Pyramid yang dibuat oleh seniman Agnes Denes, serta Urban Forest Lab Project yang mendukung keberagaman hayati.
Pantai dan Perahu di Socrates Sculpture Park
Salah satu daya tarik tersembunyi taman ini adalah Pantai Socrates Sculpture Park di Hallets Cove. Meskipun kecil, pantai ini menawarkan pelarian yang tenang bagi pengunjung. Pada akhir pekan tertentu, LIC Community Boathouse menyediakan sesi kayaking dan canoeing gratis, menambah nilai rekreasi luar ruangan selain seni.
Cara Menuju Socrates Sculpture Park
Taman ini dapat dikunjungi setiap hari dari pukul 09.00 hingga matahari terbenam dengan akses masuk gratis. Pengunjung dapat menggunakan transportasi umum melalui stasiun subway N/W di Broadway atau naik feri ke Astoria Landing yang hanya berjarak lima menit berjalan kaki. Bagi yang datang dengan mobil, tersedia parkir jalanan di sekitar taman dan tempat parkir kecil di dekatnya.
Dengan berbagai program dan fasilitas yang mendukung seni, komunitas, dan keberlanjutan lingkungan, Socrates Sculpture Park menjadi tempat yang tak hanya memperkaya pengalaman seni, tetapi juga memberi kontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Baca juga: Yoyogi Park: Keindahan Taman Luas di Shibuya, Tokyo
- Penulis :
- Latisha Asharani