
Pantau - Pernahkah Anda membayangkan memasuki halaman cerita dongeng abad ke-19? Labassa Mansion, sebuah rumah bergaya French Second Empire di Melbourne, menawarkan pengalaman itu. Dengan 35 ruangan megah, jendela kaca patri yang rumit, wallpaper Jepang mewah, dan langit-langit trompe l’oeil yang memukau, mansion ini adalah karya seni yang tak lekang oleh waktu.
Namun, Labassa Mansion bukan sekadar rumah bersejarah biasa. Awalnya rumah pribadi elite Melbourne, properti ini berubah menjadi tempat perlindungan bohemian sebelum akhirnya menjadi harta karun National Trust. Dari kemegahan hingga masa-masa sulit, mansion ini memiliki cerita unik di setiap sudutnya.
Perjalanan Sejarah Labassa Mansion
Awal yang Sederhana: Sylliott Hill
Dibangun pada tahun 1862 dengan nama Sylliott Hill, rumah ini dirancang sebagai tempat pelarian dari hiruk pikuk kota. Pada tahun 1883, Alexander William Robertson, tokoh dari kerajaan bisnis Cobb & Co., membeli properti ini dan mengubahnya menjadi mansion mewah dengan bantuan arsitek J.A.B. Koch. Hasilnya adalah sebuah rumah 35 kamar yang menampilkan pemandangan Port Phillip Bay, lengkap dengan gerbang besi cor seperti Istana Buckingham.
Baca juga: Whipple Museum, Pusat Sejarah Ilmu Pengetahuan di Cambridge
Era Labassa Dimulai
Pada 1904, properti ini berpindah tangan ke John Boyd Watson II, yang memberinya nama baru: Labassa Mansion. Di bawah kepemilikannya, mansion ini menjadi pusat acara sosial dengan pesta makan malam megah. Namun, era keemasan Labassa sebagai rumah keluarga berakhir setelah Watson meninggal pada 1911.
Dekadensi Hingga Pemulihan
Transformasi Labassa menjadi kompleks apartemen pada 1920-an menandai babak baru. Meski masa-masa sulit melanda, mansion ini tetap menjadi pusat kegiatan, bahkan melibatkan selebritas seperti Louise Lovely, bintang film bisu Australia pertama. Pada 1980, National Trust of Australia menyelamatkan Labassa, mengembalikan kejayaannya dan menjadikannya museum hidup yang penuh sejarah.
Keistimewaan Labassa Mansion
Kemegahan Arsitektur dan Interior
Labassa adalah contoh sempurna arsitektur era Victoria Tinggi. Eksteriornya dihiasi pilar Korintus dan dekorasi marmer klasik. Interiornya menampilkan wallpaper berlapis emas, ukiran kayu mahoni, dan langit-langit trompe l’oeil yang langka. Ruang Gambar Rococo dengan nada pastel mencuri perhatian, sementara ruang makan dan area lainnya diperkaya dengan langit-langit dekoratif.
Baca juga: Menyusuri Keajaiban dan Sejarah Mengerikan Catacombs Paris
Tempat Ideal untuk Acara Khusus
Labassa sering digunakan untuk pernikahan, acara korporat, dan pertemuan pribadi. Ruang Gambar yang elegan cocok untuk acara bergaya klasik, sementara taman terawat menjadi latar sempurna untuk foto pernikahan.
Informasi Kunjungan
Labassa Mansion buka setiap Minggu ketiga bulan (kecuali Desember) dari pukul 10.30 hingga 16.00. Pengunjung dapat memilih tur berpemandu atau mandiri, termasuk tur eksklusif menara. Pre-booking sangat disarankan.
Harga Tiket:
- Dewasa: $25
- Konsesi: $20
- Anak: $15
- Keluarga: $50
- Anggota National Trust: Gratis
Jadwal Tur:
- 11.00: Tur Interior
- 12.00: Tur “Siapa Saja yang Tinggal di Sini?”
- 13.00: Tur Eksterior
- 14.00 & 15.00: Tur Interior Lanjutan
Baca juga: Jorvik Viking Centre, Museum Interaktif yang Membawa Pengunjung ke Zaman Viking
Mengapa Harus Mengunjungi Labassa Mansion?
Labassa menawarkan pengalaman tak terlupakan, dari keindahan arsitektur hingga cerita para penghuni terdahulu. Bagi pecinta sejarah atau penggemar seni, mansion ini adalah destinasi wajib di Melbourne.
Jangan lewatkan pesonanya—kunjungi Labassa dan rasakan langsung kemegahan warisan budaya ini!
- Penulis :
- Latisha Asharani