
Pantau - Tersembunyi di dekat Katedral St. Patrick, Marsh’s Library adalah sebuah harta karun pengetahuan dan sejarah yang patut dikunjungi. Dikenal sebagai tempat yang pernah disinggahi tokoh-tokoh sastra besar seperti Jonathan Swift, James Joyce, dan Bram Stoker, kini perpustakaan ini terbuka bagi peneliti serta masyarakat umum yang memiliki minat sastra atau keinginan untuk menggali pengetahuan lebih dalam.
Sebagai salah satu bangunan bersejarah yang masih digunakan untuk tujuan asalnya, Marsh’s Library didirikan pada tahun 1707. Perpustakaan ini dimulai dengan sumbangan 10.000 buku dari Uskup Agung Marsh. Seiring waktu, koleksi tersebut berkembang berkat dermawan lain yang menambah lebih dari 25.000 buku langka dan lebih dari 300 manuskrip yang berasal dari abad ke-15. Walaupun sebagian besar buku berasal dari abad ke-17 dan ke-18, koleksi tersebut juga menyimpan karya-karya yang memiliki sejarah lebih panjang.
Penting untuk diingat, banyak pemikir besar yang pernah mengunjungi perpustakaan ini, menjadikan tempat ini penuh dengan kenangan intelektual yang tak ternilai.
Baca juga: Jefferson Market Library, Bangunan Bekas Pengadilan yang Kini jadi Perpustakaan Umum di New York
Banyak Harta Karun
Perpustakaan ini memiliki suasana yang mengingatkan pada Maester's Citadel di Game of Thrones atau perpustakaan Hogwarts dalam Harry Potter. Buku-buku dan naskah kuno disimpan di rak kayu oak Baltik yang gelap, lengkap dengan tangga yang bisa digeser, yang sudah ada sejak pertama kali perpustakaan ini dibangun.
Banyak buku dalam koleksi ini sangat berharga sehingga pengunjung harus mengunci diri mereka untuk melihatnya. Sepanjang sejarahnya, lebih dari seribu buku dan naskah diperkirakan telah hilang dari koleksi ini. Jika kerusakan atau pencurian menjadi masalah di perpustakaan modern, dampak kehilangan benda-benda berharga ini bisa sangat merusak bagi koleksi Marsh.
Perpustakaan ini juga harus menghadapi kerusakan lain, seperti bekas peluru yang masih terlihat di beberapa buku dan rak di Ruang Baca Lama, akibat tembakan yang terjadi selama Pemberontakan Paskah.
Baca juga: 8 Perpustakaan Terindah di Eropa yang Menakjubkan
Kunjungan ke Marsh’s Library
Pengunjung dapat mengakses Marsh’s Library dengan membayar biaya masuk yang terjangkau, dengan diskon untuk pelajar dan peneliti. Bagi mereka yang ingin lebih dekat dengan koleksi ini, pemesanan sebelumnya diperlukan.
Anak-anak juga sangat disambut di sini. Terdapat kegiatan menyenangkan seperti berburu miniatur, di mana setiap figur memiliki cerita unik. Sementara bagi orang dewasa yang haus pengetahuan, siapa tahu, Anda mungkin akan bertemu dengan arwah Uskup Agung Marsh sendiri!
Marsh’s Library bukan hanya sekadar tempat untuk membaca, tetapi juga merupakan perjalanan melalui sejarah intelektual yang tak ternilai.
- Penulis :
- Latisha Asharani