Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Intip Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, Melambangkan Keberagaman Budaya dalam Ibadah Puasa

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Intip Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara, Melambangkan Keberagaman Budaya dalam Ibadah Puasa
Foto: Tradisi Ramadan (freepik.com)

Pantau - Ramadan, bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia, bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum. Lebih dari itu, Ramadan adalah waktu untuk refleksi diri, meningkatkan ibadah, dan mempererat tali persaudaraan. Di berbagai belahan dunia, umat Muslim memiliki cara unik dan khas dalam merayakan Ramadan, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokal.

Ramadan di Mesir: Semarak Lampion dan Tradisi Kuliner

Di Mesir, Ramadan disambut dengan semarak lampion warna-warni yang menghiasi jalanan dan rumah-rumah. Lampion atau "fanous" adalah simbol Ramadan di Mesir dan memiliki sejarah panjang sejak zaman Khalifah Fatimiyah. Selain itu, tradisi kuliner juga sangat penting di Mesir selama Ramadan. Keluarga berkumpul untuk menikmati hidangan khas seperti Qatayef (kue manis berisi krim atau kacang) dan berbagai jenis manisan lainnya.

Fanous (en.majalla.com)

Ramadan di Turki: Meriam Ramadan dan Hidangan Khas

Turki memiliki tradisi unik yaitu meriam Ramadan yang diledakkan setiap waktu berbuka puasa. Suara meriam menjadi penanda bagi masyarakat untuk segera berbuka. Selain itu, masjid-masjid di Turki juga mengadakan acara buka puasa bersama (iftar) yang diikuti oleh ribuan jamaah. Hidangan khas Turki seperti Gullac (puding susu dengan lapisan tipis adonan) dan Ramadan pide (roti pipih khusus Ramadan) menjadi menu favorit saat berbuka.

Gullac (dailysabah.com)

Ramadan di Maroko: Puasa Ala Maroko dan Malam Qadar

Maroko memiliki cara tersendiri dalam menjalankan ibadah puasa. Masyarakat Maroko biasanya berbuka puasa dengan kurma, susu, dan Harira (sup tomat khas Maroko). Setelah itu, mereka melaksanakan shalat Tarawih di masjid. Malam Lailatul Qadar dirayakan dengan sangat meriah di Maroko. Umat Muslim berkumpul di masjid untuk beribadah semalaman dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Harira (tasteofmaroc.com)

Tradisi Unik Lainnya di Berbagai Negara:

  • Sahur dengan Tabuh (Afrika Barat): Di beberapa negara Afrika Barat, petugas khusus berkeliling kampung untuk membangunkan warga sahur dengan menabuh alat musik tradisional.
  • Hak Al Laila (Uni Emirat Arab): Anak-anak berkeliling rumah untuk meminta permen dan kacang sebagai bagian dari perayaan menyambut Ramadan.
  • Gara Girnan (Kuwait): Perayaan pertengahan Ramadan di mana anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan berkeliling untuk mengumpulkan permen.

Baca juga: Simak! Inilah 8 Hal yang Membatalkan Puasa dan Penjelasannya

Tradisi Ramadan di Indonesia: Harmoni Agama dan Budaya

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki beragam tradisi unik dalam menyambut dan merayakan Ramadan. Setiap daerah memiliki cara khas untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan sosial menjelang bulan suci.

1. Munggahan (Jawa Barat): Tradisi ini identik dengan acara berkumpul bersama keluarga, ziarah kubur, membersihkan tempat ibadah, dan makan bersama. Dulu, anak-anak juga merayakan Munggahan dengan mandi di sungai sebagai simbol pembersihan diri. Munggahan berasal dari kata 'munggah' yang berarti berjalan/naik, juga berarti keluar dari kebiasaan sehari-hari.

2. Nyorog (Jakarta): Masyarakat Betawi memiliki tradisi memberikan bingkisan kepada keluarga yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan, meminta restu, dan menjalin silaturahmi. Meskipun istilah "nyorog" sudah jarang digunakan, tradisi memberikan bingkisan tetap dilakukan hingga kini.

3. Megengan (Jawa Timur): Berasal dari kata "megeng" yang berarti menahan, tradisi ini mengingatkan umat Muslim untuk mempersiapkan diri menyambut puasa. Megengan dilaksanakan dengan doa bersama di masjid atau rumah warga, disertai pembagian makanan seperti apem. Kue apem melambangkan permohonan maaf antarwarga sebelum memasuki Ramadan.

4. Padusan (Yogyakarta & Jawa Tengah): Tradisi menyucikan diri sebelum Ramadan tiba dengan berendam atau mandi di sumber mata air. Padusan berasal dari kata 'adus' yang berarti mandi, dilakukan untuk menyucikan diri lahir dan batin.

5. Meugang (Aceh): Tradisi memasak daging (sapi, kambing, atau kerbau) sehari sebelum Ramadan dan menikmatinya bersama keluarga serta tetangga. Meugang merupakan warisan dari Sultan Iskandar Muda dan dilaksanakan tiga kali setahun: sebelum Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha.

4. Malamang (Sumatera Barat): Membuat lemang (beras ketan yang dimasak dalam bambu) sebagai bagian dari perayaan menyambut Ramadan.

5. Balimau (Sumatera Barat): Mandi menggunakan air yang dicampur jeruk limau sebagai simbol penyucian diri sebelum memasuki bulan suci. Balimau biasanya dilakukan di sungai atau sumber mata air yang dianggap suci.

Dengan menjelajahi tradisi unik Ramadan di berbagai negara, kita dapat memahami bahwa keberagaman budaya memperkaya perayaan Ramadan di seluruh dunia. Meskipun berbeda-beda dalam cara merayakan, umat Muslim di seluruh dunia tetap memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mempererat tali persaudaraan. Selamat menjalankan ibadah puasa!

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha