Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Benarkah Terlalu Banyak Konsumsi Kedelai Bisa Mengganggu Hormon pada Perempuan? Simak Penjelasannya!

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Benarkah Terlalu Banyak Konsumsi Kedelai Bisa Mengganggu Hormon pada Perempuan? Simak Penjelasannya!
Foto: Kedelai (freepik.com)

Pantau - Kedelai merupakan bahan pangan yang populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Kedelai dan produk olahannya, seperti tahu, tempe, susu kedelai, dan edamame, dikenal kaya akan protein, serat, vitamin, dan mineral. Namun, ada kekhawatiran bahwa konsumsi kedelai berlebihan dapat mengganggu hormon pada wanita. Apakah anggapan ini benar?

Kandungan Isoflavon dalam Kedelai

Kedelai mengandung senyawa yang disebut isoflavon, yang termasuk dalam golongan fitoestrogen. Fitoestrogen adalah senyawa alami dari tumbuhan yang memiliki struktur mirip dengan hormon estrogen pada manusia. Karena kemiripan ini, isoflavon dapat berikatan dengan reseptor estrogen dalam tubuh dan memberikan efek yang serupa dengan estrogen, meskipun efeknya lebih lemah.

Pengaruh Kedelai terhadap Hormon Wanita

Pengaruh kedelai terhadap hormon wanita sangat kompleks dan dapat bervariasi tergantung pada usia, status hormon, dan kondisi kesehatan individu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat memberikan manfaat bagi wanita, sementara penelitian lain menunjukkan adanya potensi risiko.

Kedelai (freepik.com)

Manfaat Kedelai bagi Wanita:

  • Meredakan gejala menopause: Isoflavon dalam kedelai dapat membantu mengurangi gejala menopause seperti hot flashes (sensasi panas tiba-tiba), gangguan tidur, dan perubahan suasana hati.
  • Menjaga kesehatan tulang: Kedelai dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko osteoporosis pada wanita pascamenopause.
  • Meningkatkan kesuburan: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat meningkatkan kualitas sel telur dan membantu menyeimbangkan hormon pada wanita yang sedang menjalani program hamil.
  • Mengurangi risiko kanker payudara: Meskipun ada kekhawatiran bahwa kedelai dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena kandungan estrogennya, penelitian justru menunjukkan sebaliknya. Kedelai mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang dapat mengurangi risiko kanker payudara.
  • Mengatasi vagina kering: Kandungan fitoestrogen pada susu kedelai dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon pada wanita menopause, sehingga membantu mengatasi vagina kering.
  • Mengobati PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik): Isoflavon dalam susu kedelai mampu memperbaiki metabolisme pada penderita PCOS.

Potensi Risiko Konsumsi Kedelai Berlebihan:

  • Gangguan siklus menstruasi: Konsumsi kedelai berlebihan dapat memengaruhi siklus menstruasi pada beberapa wanita. Namun, sebuah studi menunjukkan bahwa susu kedelai dapat membantu menormalkan menstruasi pada remaja yang mengalami amenore sekunder (tidak haid selama 3 bulan atau lebih).
  • Penurunan gairah seks: Konsumsi kedelai berlebihan dapat menurunkan kadar testosteron pada pria, yang dapat menyebabkan penurunan gairah seks dan energi.
  • Efek pada wanita dengan riwayat kanker payudara: Wanita dengan riwayat kanker payudara atau yang berisiko tinggi terkena kanker payudara harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kedelai dalam jumlah banyak.

Batas Aman Konsumsi Kedelai

Hingga saat ini, belum ada rekomendasi resmi mengenai batas aman konsumsi kedelai. Namun, sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dalam jumlah sedang (1-2 porsi per hari) aman dan bahkan bermanfaat bagi kesehatan. Satu porsi kedelai dapat berupa segelas susu kedelai, sepotong tahu atau tempe, atau semangkuk edamame.

Konsumsi kedelai dapat memberikan manfaat maupun risiko bagi hormon wanita, tergantung pada jumlah yang dikonsumsi, kondisi kesehatan individu, dan faktor lainnya. Konsumsi kedelai dalam jumlah sedang umumnya aman dan dapat memberikan manfaat kesehatan, seperti meredakan gejala menopause, menjaga kesehatan tulang, dan mengurangi risiko kanker payudara. Namun, konsumsi kedelai berlebihan dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi atau masalah hormon lainnya pada beberapa wanita.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang pengaruh kedelai terhadap hormon, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat.

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha