Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pemerintah Mulai Produksi Kedelai dan Bawang Putih Nasional, Targetkan Kurangi Impor Bertahap

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemerintah Mulai Produksi Kedelai dan Bawang Putih Nasional, Targetkan Kurangi Impor Bertahap
Foto: Pemerintah Mulai Produksi Kedelai dan Bawang Putih Nasional, Targetkan Kurangi Impor Bertahap(Sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Pemerintah mulai memproduksi komoditas kedelai dan bawang putih dalam skala nasional sebagai langkah awal menekan ketergantungan impor serta mendorong kemandirian pangan melalui penguatan produksi dalam negeri.

Fokus Produksi dan Intervensi Benih di Wilayah Potensial

Produksi kedelai telah dimulai dengan target-target awal, meskipun belum dalam skala luas.

"Kedelai sudah mulai (produksi). Jadi ada beberapa komoditi setahu saya itu bawang putih sama kedelai juga untuk mengurangi impor," ungkap seorang pejabat dalam keterangannya.

Bawang putih menjadi prioritas karena hingga saat ini sekitar 95 persen kebutuhan nasional masih dipenuhi dari impor.

"Kendalanya itu karena kan bawang putih juga isunya itu ya, dia impornya betul di atas 90 persen, ada sekitar 95 persen. Nah itu isunya nggak ada bibitnya, jadi disiapkan," jelasnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, pemerintah mulai mengintervensi ketersediaan benih bawang putih di beberapa wilayah potensial, seperti Sumatera Utara dan sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

"Nah saya kalau dimana wilayah produksi kedelai saya lupa ya, kalau bawang putih yang saya ingat ada di Sumatera Utara, ada dua tempat, lalu di Jawa gitu," ujarnya.

Meski belum merinci wilayah secara spasial, ia memastikan produksi kedua komoditas sudah berjalan dan dapat dikonfirmasi lebih lanjut melalui Kementerian Pertanian.

"Tapi tergantung potensinya, saya kalau spasialnya belum terlalu ingat. Tapi itu (produksi kedelai dan bawang putih) sudah mulai. Nanti dikejar aja ke Kementerian Pertanian biar datanya akurat," tambahnya.

Targetkan Kemandirian Pangan dan Produktivitas Tinggi

Intervensi produksi ini bertujuan untuk mengurangi impor, memperkuat produksi nasional, melibatkan petani lokal, serta membangun ekosistem pertanian berbasis komoditas strategis.

"Karena baru mulai, jadi ini baru ada target-target yang belum terlalu luas, tapi itu dalam konteks sebenarnya mengurangi impor," katanya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 10 ribu bibit kedelai unggul guna mendukung program ketahanan pangan.

"Kita mulai uji-coba ini tahun, kalau berhasil kita lanjutkan. Kami minta kemarin, bukan uji-coba sih, 10 ribu (bibit), tapi dikawal," ujarnya.

Program ini menargetkan produktivitas tinggi dengan minimal tiga ton per hektare, sebagai tolok ukur keberhasilan produksi dan dukungan terhadap kemandirian pangan nasional.

Penulis :
Aditya Yohan