Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Satu dari Tiga Mahasiswa Palestina Lumpuh Usai Ditembak OTK di Vermont AS

Oleh Abdan Muflih
SHARE   :

Satu dari Tiga Mahasiswa Palestina Lumpuh Usai Ditembak OTK di Vermont AS
Foto: Tiga mahasiswa Palestina korban penembakan di Vermont, AS (Tangkapan layar)

Pantau - Salah satu dari tiga mahasiswa Palestina yang ditembak saat liburan Thanksgiving di Vermont, Amerika Serikat, kini mengalami kelumpuhan dari dada ke bawah setelah peluru yang menembaknya bersarang di tulang belakangnya.

Hisham Awartani (20), seorang mahasiswa junior Brown University, bersama dengan teman masa kecilnya, Kinnan Abdel Hamid, dari Haverford University, dan Tahseen Ahmed, dari Trinity College, ditembak pada tanggal 25 November lalu di Burlington ketika mereka berjalan ke rumah nenek Awartani untuk makan malam.

Ketiga orang tersebut selamat dari serangan itu. Beruntung, Hamid dan Ahmed akan pulih sepenuhnya, sedangkan Awartani kemungkinan tidak akan pernah bisa berjalan lagi akibat serangan tersebut.

Diketahui, Awartani tertembak di punggung, Ahmed tertembak di dada dan Hamid hanya menderita luka ringan.

Menurut keluarga korban, Awartani saat ini sedang mengejar gelar ganda di Brown University di bidang matematika dan arkeologi. Dia menguasai tujuh bahasa dan bekerja sebagai asisten guru di sekolah Ivy League.

Keluarga telah membuat “GoFundMe” untuk membantu menutupi biaya pengobatan yang terkait dengan pemulihannya, termasuk perawatan di rumah seumur hidup yang kemungkinan besar tidak akan ditanggung oleh asuransi.

Sejauh ini, donasi yang terkumpul telah mencapai lebih dari $522.000. Namun, keluarga tersebut memperkirakan akan mengeluarkan biaya lebih dari $1 juta untuk merawat Awartani selama tahun pertama saja.

Awartani menyadari kondisinya kini sangat mengerikan, tetapi ia berusaha untuk tetap berpandangan positif kepada teman dan keluarga saat dia pulih dari lukanya.

Anggota keluarga mengatakan bahwa situasi ini membuat mereka sangat sedih mengingat kebaikan dan kasih sayang Awartani kepada orang lain, termasuk para pengungsi di Gaza, yang kurang beruntung dibandingkan dirinya.

Tersangka pelaku penembakan bernama Jason Eaton (48), telah mengaku tidak bersalah atas tiga tuduhan percobaan pembunuhan setelah polisi menangkapnya di sebuah apartemen di dekat lokasi penembakan.

Di dalam kediamannya, polisi menemukan bukti yang melibatkan Eaton dalam penembakan tersebut, yang terjadi setelah tersangka turun dari teras dan mendekati sekelompok siswa tanpa peringatan.

Dia kemungkinan bakal dijerat dengan hukuman penjara seumur hidup atau hukuman minimal 20 tahun.

Departemen Kepolisian Burlington dan FBI sedang menyelidiki serangan tersebut sebagai kemungkinan kejahatan kebencian karena pria bersenjata tersebut melepaskan tembakan saat ketiga mahasiswa tersebut berbicara dalam bahasa Arab dan mengenakan syal keffiyeh, syal tradisional Palestina.

[Sumber: UPI News]

Penulis :
Abdan Muflih