billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Turis Membeludak, Kyoto Siapkan Bus Ekspres Khusus Tujuan Wisata-wisata Populer

Oleh Abdan Muflih
SHARE   :

Turis Membeludak, Kyoto Siapkan Bus Ekspres Khusus Tujuan Wisata-wisata Populer
Foto: Sejumlah wisatawan mengantri untuk naik bus di Stasiun Kyoto (Kyodo News)

Pantau - Pemerintah Kyoto sedang mempertimbangkan untuk membangun bus ekspres untuk membawa pengunjung ke tempat-tempat wisata populer hampir langsung dari stasiun kereta api utamanya untuk mengurangi kepadatan di bus kota dan stres pada penduduk setempat.

Dikutip Japan Today, Rabu (13/3/2024), pemerintah kota mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan "bus ekspres wisata" pada Juni yang dapat melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata utama seperti kuil Kiyomizu dan distrik geisha di Gion dengan pemberhentian yang lebih sedikit dari Stasiun Kyoto.

Kemudian, pemerintah berencana untuk menetapkan tarif bus ekspres sebesar 500 yen untuk orang dewasa dan 250 yen untuk anak-anak, sekitar dua kali lipat dari harga tiket bus kota.

Diketahui, Jepang telah mengalami lonjakan pariwisata sejak mencabut langkah-langkah pengendalian perbatasan virus corona pada April 2023, dengan pelemahan yen yang membantu meningkatkan jumlah pengunjung, dan Kyoto dianggap sebagai destinasi yang wajib dikunjungi.

Dengan populasi sekitar 1,44 juta jiwa dan lebih dari 40 juta pengunjung domestik dan asing yang akan datang pada tahun 2022, Kyoto menjadi simbol dari masalah "overtourism" yang mengganggu komunitas lokal di seluruh Jepang.

Bagi para wisatawan, bus kota merupakan transportasi yang nyaman untuk pergi ke tempat-tempat wisata seperti paviliun emas yang terkenal di kuil Kinkaku-ji dan Fushimi Inari Taisha, kuil yang memiliki ribuan gerbang torii merah, dengan menggunakan tiket sepuasnya selama satu hari. Tidak jarang bus yang penuh sesak sehingga penumpang yang menunggu tidak dapat naik.

Dalam upaya untuk mencegah wisatawan menggunakan layanan bus lokal, pemerintah kota akan menyertakan akses ke bus ekspres wisata dalam tiket terusan satu hari seharga 1,100 yen.

"Dengan mengurangi kemacetan dengan membagi rute yang digunakan orang, kami berharap dapat mencapai keseimbangan antara kehidupan sehari-hari dan pariwisata," kata seorang pejabat di biro transportasi pemerintah kota Kyoto.

[Sumber: Japan Today]

Penulis :
Abdan Muflih
Editor :
Muhammad Rodhi