
Pantau - Pihak berwenang Israel telah menangkap jurnalis yang diyakini bekerja untuk Al Jazeera, pada Sabtu (11/5/2024) malam, yang dimana lembaga penyiaran berita tersebut dilarang di negara Zionis dikarenakan meliput perang di Gaza.
Penangkapan tersebut diungkap oleh situs berita The New Arab yang meliput urusan Timur Tengah dan berbasis di London.
Diketahui, para jurnalis yang ditangkap bekerja untuk Al-Araby Al-Jadeed pada Sabtu malam disaat meliput proses di Tel Aviv yang menyerukan kesepakatan penyanderaan, para kruu tersebut diinterogasi setelah pihak berwenang melihat rekaman langsung protes yang disiarkan oleh Al-Jazeera.
“Kementerian Komunikasi tidak memikirkan opsi Al Jazeera mungkin menggunakan siaran langsung dari salah satu lembaga internasional yang hadir dalam semua protes untuk kesepakatan penyanderaan, karena mereka dilarang melaporkan dari Israel,” ujar Ziv, di media social, dikutip UPI Selasa (14/5/2024).
Pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada akhir pekan lalu memutuskan untuk mendatangi kantor Al-Jazeera di Yerusalem dan menutup lembaga penyiaran tersebut, Tindakan tersebut dikecam oleh para kritikus sebagai pukulan keras terhadap kebebasan pers.
- Penulis :
- Kaorie Zeto Hapki