billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Haiti Tunjuk Alix Didier Fils-Aime sebagai PM Gantikan Conille

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Haiti Tunjuk Alix Didier Fils-Aime sebagai PM Gantikan Conille
Foto: Polisi Haiti terlibat baku tembak dengan diduga anggota geng di Port-au-Prince, Senin (11/11/2024). (Getty Images)

Pantau - Dewan Presiden Transisi Haiti pada Senin (11/11/2024) resmi menunjuk pengusaha dan mantan kandidat senat, Alix Didier Fils-Aime, sebagai perdana menteri (PM) baru menggantikan Garry Conille, yang dipecat setelah konflik politik terkait kendali pemerintahan.

Conille, mantan pejabat PBB yang ditunjuk sebagai PM Haiti pada Mei 2024, sebelumnya ditugaskan untuk mempersiapkan Pilpres Haiti 2025 dan memulihkan stabilitas negara.

Namun, perselisihan kekuasaan dengan dewan membuatnya dicopot, yang kemudian diklaimnya sebagai tindakan "inkonstitusional."

Baca juga: Kenya Kirim Pasukan Tambahan ke Haiti Menyusul Serangan Geng

Dewan berisikan sembilan anggota ini yang dibentuk pada April 2024, mengambil alih pemerintahan Haiti setelah pengunduran diri PM Ariel Henry.

Dia mengundurkan diri akibat krisis keamanan dipicu eskalasi kendali geng bersenjata di Port-au-Prince, yang mengakibatkan ratusan ribu warga mengungsi.

Kondisi semakin memprihatinkan setelah penembakan terhadap penerbangan Spirit Airlines yang mendarat di Bandara Internasional Haiti pada Senin (11/11/2024), membuat bandara harus ditutup dan pesawat dialihkan ke Republik Dominika. Menurut laporan awal, seorang kru terkena tembakan.

Baca juga: Perdana Menteri Haiti Selamat dari Insiden Penembakan Geng Kriminal

Pada Minggu (10/11/2024), pimpinan geng Viv Ansanm, Jimmy Cherizier alias “Barbecue,” mengancam melalui video bahwa “pertempuran akan dimulai lagi.”

Meskipun ada Misi Dukungan Keamanan Multinasional yang dipimpin Kenya dan didukung PBB, angka pembunuhan, penculikan, dan wilayah yang dikuasai geng terus meningkat di Haiti.

PBB mencatat hampir 4.900 warga Haiti terbunuh dari Januari hingga September 2024, sementara sekitar 700.000 warga terpaksa mengungsi akibat kekerasan geng. (Anadolu)

Penulis :
Khalied Malvino