
Pantau - Ledakan mengguncang depo minyak di wilayah Krasnodar, Rusia, saat petugas berjuang memadamkan kebakaran akibat serangan drone Ukraina awal pekan ini.
BACA JUGA: Ukraina Percepat Penguatan Militer, Zelenskyy Bentuk Tim Keamanan
Ledakan terjadi akibat bocornya tangki yang terbakar, memicu minyak menyala dan menyebar ke area yang lebih luas.
Menurut otoritas setempat, api yang awalnya terkendali kini telah melahap lebih dari 10.000 m2—dua kali lipat dari luas awal.
Lebih dari 450 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk menanggulangi situasi, dengan dua di antaranya mengalami luka-luka.
Sementara itu, pengujian atmosfer di sekitar lokasi mengungkap kadar zat kimia berbahaya, termasuk benzena, melebihi ambang batas aman.
Depo minyak ini terletak di dekat desa Kavkazskaya, berperan sebagai terminal rel yang menghubungkan pasokan minyak Rusia ke pipa menuju Laut Hitam.
BACA JUGA: Perang Rusia-Ukraina Bisa Berakhir, Trump Beri Sinyal Positif
Serangan terhadap infrastruktur energi Rusia ini menunjukkan dampak signifikan dari strategi Ukraina yang kerap menargetkan sektor energi Moskow, yang menjadi tulang punggung pendanaan perang.
Sebaliknya, Rusia juga terus menyerang jaringan listrik Ukraina, menyebabkan pemadaman luas yang mengganggu kehidupan warga sipil serta industri.
Ketegangan meningkat setelah Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Ukraina melanggar usulan gencatan senjata dengan menyerang depo minyak ini.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan kesiapan Kyiv untuk bergabung dalam perjanjian gencatan senjata, tetapi dengan syarat adanya dokumen resmi dari Rusia.
Namun, pihak Ukraina menuding Rusia melanggar janji gencatan senjata dengan tetap melancarkan serangan terhadap target sipil, termasuk rumah sakit dan jalur kereta api.
Zelenskyy menegaskan tindakan Moskow di lapangan bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Vladimir Putin. REUTERS
- Penulis :
- Khalied Malvino