
Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi mengumumkan pencalonan Mike Waltz sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 1 Mei 2025.
"Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa saya akan mencalonkan Mike Waltz untuk menjadi Duta Besar Amerika Serikat berikutnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa," ujar Trump.
Trump menyatakan bahwa Waltz membawa pengalaman lengkap dari dunia militer, legislatif, dan keamanan nasional, yang diyakini akan memperkuat diplomasi AS di PBB.
"Dari masanya berseragam di medan perang, di Kongres dan, sebagai Penasihat Keamanan Nasional saya, Mike Waltz telah bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan bangsa kita. Saya tahu dia akan melakukan hal yang sama dalam peran barunya," tegasnya.
Jabatan Duta Besar untuk PBB ini sebelumnya kosong setelah Trump membatalkan pencalonan Elise Stefanik, yang memilih tetap bertahan di Kongres sebagai bagian dari Tim Kepemimpinan DPR.
Marco Rubio Pegang Empat Posisi Strategis, Waltz Butuh Persetujuan Senat
Sementara posisi Penasihat Keamanan Nasional yang ditinggalkan Waltz akan dijabat sementara oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio.
Berbeda dengan jabatan penasihat, posisi Duta Besar PBB memerlukan konfirmasi dari Senat.
Marco Rubio kini merangkap empat peran dalam pemerintahan Trump: Menteri Luar Negeri, Penjabat Administrator USAID, Penjabat Arsiparis NARA, dan kini juga Penasihat Keamanan Nasional sementara.
Mike Waltz, 51 tahun, adalah mantan anggota Kongres dari Partai Republik asal Florida dan sebelumnya menjabat sebagai penasihat keamanan nasional untuk Trump.
Menanggapi pencalonannya, Waltz menyatakan, "sangat tersanjung dapat melanjutkan pengabdian saya kepada Presiden Trump dan negara kita yang hebat."
Sebelumnya pada Maret, Waltz sempat menjadi sorotan setelah secara keliru memasukkan nama jurnalis Jeffrey Goldberg dari The Atlantic ke dalam grup obrolan aplikasi Signal yang membahas serangan AS terhadap target Houthi di Yaman.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey