
Pantau - Presiden Prancis Emmanuel Macron berencana mendorong beberapa negara Barat untuk mengakui negara Palestina dalam forum Majelis Umum PBB yang tengah berlangsung, sebagai langkah untuk menyeimbangkan dominasi posisi Amerika Serikat dan Israel dalam konflik di Gaza.
Menurut laporan Politico, Macron dijadwalkan melancarkan upaya diplomatik besar di New York pada Senin, 22 September 2025, di tengah pekan tingkat tinggi peringatan 80 tahun Majelis Umum PBB.
Langkah ini dimaksudkan sebagai sinyal bahwa masih ada kekuatan global lain di luar Washington yang mendukung solusi berbeda atas krisis Palestina.
Namun, Politico menyebut bahwa upaya Macron kemungkinan besar tidak akan menghasilkan pengaruh signifikan dalam waktu dekat.
Barat Tidak Kompak, Gestur Macron Dinilai Simbolik
Debat umum Majelis Umum PBB dijadwalkan berlangsung pada 23-27 September dan 29 September, dengan sejumlah pemimpin dunia hadir, termasuk Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mewakili negaranya.
Di sisi lain, sejumlah negara besar Eropa seperti Jerman dan Italia diperkirakan tidak akan mendukung inisiatif Macron.
Kecil pula kemungkinan bahwa inisiatif ini akan mengubah arah kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Politico bahkan melaporkan bahwa Prancis sendiri mengakui bahwa langkah besar ini bersifat simbolik dan tidak akan memberikan dampak langsung terhadap krisis kemanusiaan di Gaza yang terus memburuk.
Upaya Macron justru mempertegas perpecahan di antara negara-negara Eropa Barat dalam merespons isu internasional seperti pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka.
- Penulis :
- Aditya Yohan