
Pantau - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa penderitaan anak-anak Palestina di Jalur Gaza akibat pemboman Israel tidak bisa ditoleransi, dan menegaskan seruan kuat agar komunitas internasional segera meningkatkan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.
Berbicara di hadapan Dewan Rakyat, majelis rendah Parlemen Britania Raya, pada Selasa, 20 Mei 2025, Starmer mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap kondisi di Gaza yang terus memburuk.
"Kita tidak bisa membiarkan rakyat Gaza kelaparan," tegas Starmer dalam pidatonya, sekaligus menanggapi pengumuman pemerintah Israel yang menyatakan hanya mengizinkan bantuan dalam jumlah dasar masuk ke Gaza.
Kritik terhadap Israel dan Penolakan terhadap Permukiman Tepi Barat
Dalam pidato yang disampaikan bersamaan dengan agenda pembahasan kesepakatan Inggris-Uni Eropa, Starmer juga kembali menegaskan penolakan Inggris terhadap keberadaan permukiman Israel di Tepi Barat.
Ia menyoroti eskalasi yang dilakukan Israel sebagai sesuatu yang “sangat mengejutkan”, dan menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil pemerintah Israel untuk merespons krisis kemanusiaan di Gaza belum cukup.
Serangan Israel Telah Tewaskan Puluhan Ribu Warga Gaza
Sejak serangan Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Hamas, hampir 53.500 warga Palestina telah dilaporkan tewas—mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Masyarakat internasional telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, namun Israel tetap menolak tekanan global tersebut.
Starmer menyampaikan bahwa Inggris tidak bisa tinggal diam menghadapi bencana kemanusiaan yang semakin meluas dan menyerukan langkah-langkah nyata untuk mengatasi kelaparan serta penderitaan anak-anak di Gaza.
- Penulis :
- Balian Godfrey








