
Pantau - Puluhan warga negara Indonesia (WNI) tertahan di Israel, Yordania, dan Iran akibat eskalasi konflik antara Teheran dan Tel Aviv yang memuncak sejak akhir pekan lalu.
WNI Terlantar karena Penutupan Wilayah Udara
Direktur Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa total 52 WNI terdampak situasi ini.
Sebanyak 42 WNI yang merupakan peziarah tertahan di Israel, delapan WNI yang sedang menunaikan ibadah haji berada di Yordania, dan dua WNI lainnya yang juga peziarah berada di Teheran, Iran.
"Para WNI yang melakukan perjalanan singkat tersebut terdampar karena tutupnya wilayah udara dan terhentinya penerbangan," ungkap Judha.
Pihak Kemlu memastikan bahwa para WNI yang tertahan telah mendapatkan bantuan logistik dan konsuler dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman dan Teheran.
Hingga saat ini, menurut Judha, belum ada laporan WNI yang menjadi korban dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel tersebut.
Konflik Memanas, Korban Sipil Berjatuhan
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat tajam setelah Israel melakukan serangan udara terkoordinasi ke beberapa lokasi strategis di Teheran pada Jumat (13/6).
Sasaran serangan mencakup fasilitas militer dan nuklir yang dianggap penting bagi pertahanan Iran.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan dalam hitungan jam setelah serangan Israel.
Pada Sabtu (14/6) malam, Iran melanjutkan operasi balasan bernama True Promise III, yang menyasar fasilitas ekonomi dan industri di kota pelabuhan Haifa, Israel.
Israel merespons dengan menggempur Kementerian Pertahanan Iran dan beberapa depot minyak di wilayah Teheran.
Iran melaporkan sedikitnya 78 korban tewas pada hari pertama serangan, dengan puluhan korban lainnya jatuh pada hari kedua, termasuk anak-anak.
Konflik ini juga menyebabkan terhentinya perundingan nuklir tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat yang sebelumnya dimediasi oleh Oman.
Putaran keenam pembicaraan dijadwalkan berlangsung pada Ahad mendatang di Muskat, namun dipastikan batal akibat situasi yang memburuk.
- Penulis :
- Leon Weldrick










